Virus Corona di Tulungagung

Kasus Positif di Tulungagung Bertambah 241 Orang, Satgas Covid: Akibat Tracing Masif dan Hajatan

Kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung kembali melonjak pada Jumat (13/8/2021). Ada penambahan 341 kasus baru.

Penulis: David Yohanes | Editor: Parmin
surya.co.id/david yohanes
Sebuah mobil ambulans mengantar pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) UIN Satu Tulungagung. 

SURYA.CO.ID | TULUNGAGUNG - Kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung kembali melonjak pada  Jumat (13/8/2021). Tercatat penambahan pasien mencapai 241 orang.

Jumlah ini bahkan di atas angka puncak saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM) Darurat, yakni 175 orang.

Menurut Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Ahmad Mugiono, tingginya penambahan pasien ini karena proses tracing yang masif.

Sebab saat ini alat tes bisa diakses warga di fasilitas kesehatan (Faskes) swasta, tidak harus di faskes negeri seperti sebelumnya.

“Selain itu ada pula faktor sikap masyarakat yang bandel,” ungkap Mamad, panggilan akrab Ahmad Mugiono, Jumat malam.

Lanjutnya, ada sekitar 20-30 ledakan pasien ini disumbangkan oleh hajatan.

Meski sudah dilarang pemerintah, banyak masyarakat yang menggelar hajatan dengan sembunyi-sembunyi.

Kontak antarwarga dan kerumunan yang terjadi selama hajatan memicu kenaikan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19.

“Ini dampak bandelnya masyarakat yang tetap menggelar hajatan. Mereka menyumbang ledakan pasien ini,” ungkap Mamad.

Sedangkan penyumbang pasien terbesar dari klaster keluarga.

Banyak di antara warga yang tes secara mandiri dinyatakan positif, namun tidak mengakses fasilitas kesehatan.

Mereka melakukan isolasi mandiri (isoman) tanpa diawasi oleh tenaga kesehatan.

“Karena isoman tanpa diawasi petugas kesehatan, akibatnya  terjadi penularan di dalam keluarga,” sambung Mamad.

Kondisi ini juga tidak lepas dari sikap warga terkonfirmasi yang enggan mengakses isolasi terpusat (Isoter).

Saat ini sudah ada lima lokasi Isoter yang disiapkan, seperti di Kecamatan kedungwaru, Pakel, Ngunut, Boyolangu dan Sumbergempol.

Namun belum ada satu pun yang efektif dipergunakan warga untuk melakukan isolasi selama masa penyembuhan.

“Kami akan evaluasi besok bagaimana solusinya, karena penambahannya sangat tinggi,” pungkas Mamad.

Data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, penambahan pasien terbanyak dari Kecamatan Kedungwaru, sebanyak 68 orang.

Lalu disusul Kecamatan Tulungagung 28 orang, Kecamatan Gondang 22 pasien, Bandung 15 orang, dan Kecamatan Pakel 14 orang.

Sedangkan yang paling kecil di Kecamatan Tanggunggunung dengan satu tambahan pasien, disusul Kecamatan Besuki dan Pucanglaban masing-masing dua pasien.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved