Virus Corona
Masyarakat Singapura Frustasi Hadapi Pandemi Covid-19, Peneliti China Ingatkan Varian Baru Mematikan
Psikiater di Nobel Psychological Wellness Clinic, Thong Jiunn Yew mengatakan, masyarakat Singapura merasa frustasi menghadapi pandemi Covid-19.
"Karena jumlah kasus infeksi terlalu besar, memungkinkan corona untuk bermutasi," katanya kepada media China People's Daily.
"Varian baru akan terus bermunculan," lanjut Shi, sebagaimana diberitakan Daily Mirror pada Kamis (5/8).
Pernyataan Shi itu muncul setelah beredar klaim varian terbaru akan membunuh lebih dari sepertiga yang terpapar.
Dokumen yang dipublikasikan Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) menyatakan, galur virus corona di masa depan bisa seperti MERS.
Panel yang menjadi penasihat di kala pandemi itu mengatakan, mutasi tersebut dimungkinkan jika virusnya beredar luas.
Adapun, WHO melalui Komite Darurat juga sempat memperingatkan, varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia, sehingga lebih sulit untuk menghentikan pandemi.
"Pandemi belum selesai. Kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global varian baru, mungkin lebih berbahaya dari yang dikhawatirkan, bahkan bisa lebih menantang untuk dikendalikan," kata komite itu, dikutip dari AFP.
"Pandemi tetap menjadi tantangan secara global, dengan negara-negara menavigasi tuntutan kesehatan, ekonomi, dan sosial yang berbeda," lanjut Komite Darurat WHO.
"Negara-negara dengan akses lanjutan ke vaksin dan sistem kesehatan yang memiliki sumber daya yang baik berada di bawah tekanan untuk membuka kembali kehidupan masyarakat mereka sepenuhnya. Di sisi lain, Negara-negara dengan akses terbatas ke vaksin mengalami gelombang infeksi baru, melihat tergerusnya kepercayaan publik, (dan) meningkatnya kesulitan ekonomi, serta dalam beberapa kasus meningkatkan kerusuhan sosial."
WHO : tren varian baru mengkhawatirkan
Ketua Komite Darurat WHO, Didier Houssin mengakui, tren baru-baru ini mengkhawatirkan. "Selama 1,5 tahun setelah WHO pertama kali menyatakan Darurat Kesehatan Masyarakat Perhatian Internasional (PHEIC) sebagai tingkat kewaspadaan tertinggi, kami masih mengejar virus ini dan virus masih mengejar kita," ucapnya.
Untuk saat ini, empat varian Covid-19 mendominasi pandemi global, yaitu Alpha, Beta, Gamma, dan terutama varian Delta yang menyebar cepat. Akan tetapi, komite memperingatkan, yang lebih buruk bisa terjadi di depan.
Para ahli mengatakan, sebagai akibatnya banyak negara menerapkan kebijakan yang semakin berbeda dalam menangani kebutuhan nasional, sehingga menghambat pendekatan yang selaras untuk respons penanganan global.
"Penggunaan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan tangan, dan peningkatan ventilasi ruang dalam ruangan tetap menjadi kunci untuk mengurangi penularan."
Para pakar juga menekankan kebutuhan memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara pada September, dan pembagian vaksin antara negara kaya dan negara miskin.