Kisah Pilu Bocah 11 Tahun di Gresik Jadi Yatim Piatu dalam 2 Hari, Calon Adik Gugur di Kandungan Ibu
Dalam dua hari dia menjadi yatim piatu setelah sang ibu Mazroatul Afiro meninggal dunia, Rabu (14/7/2021) akibat terpapar Covid-19.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Duka mendalam dirasakan Achmad Fakhrur Rozi, bocah berusia 11 tahun anak pasangan Fakhrudin dan Mazrotul Afiro asal Desa Gredek, Kecamatan Dudusampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Dalam dua hari dia menjadi yatim piatu setelah sang ibu Mazroatul Afiro meninggal dunia, Rabu (14/7/2021) akibat terpapar Covid-19.
Mazroatul Afiro sempat terlunta-lunta tidak mendapatkan rumah sakit yang bisa merawatnya.
Dan hari ini, Kamis (15/7/2021) sang ayah mengembuskan nafas terakhir.
Achmad Fakhrur Rozi bahkan kehilangan calon adik yang masih ada di kandungan sang ibu.
Baca juga: Bupati Gresik Sampai Minta Maaf ke Fahrudin yang Kehilangan Istri dan Calon Bayi karena Tak Dapat RS
Calon adiknya ini gugur hanya beberapa saat setelah masuk rumah sakit dan belum mendapat perawatan dokter.
Berdasarkan informasi yang dihimpun surya.co.id, Fakhrudin kecapekan setelah merawat istrinya hingga mengantarkan ke liang lahat.
Kabar duka ini disampaikan Kepala Desa Gredek Bahrul Ghofar yang sejak Senin (12/7/2021) bersama almarhum ikut pontang-panting mencari rumah sakit.
"Meninggal Kamis (15/7) dinihari, karena kondisinya drop setelah merawat istrinya di rumah sakit karena beliau sendirian (langsung) di rumah sakit," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan seluler.
Padahal pada Rabu (14/7/2021) petang, setelah istrinya dikebumikan, Fakhrudin sempat mendapat video call dari Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Kades Ghofar.
Dalam perbincangan itu, Yani mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas kematian istri dan anak dalam kandungan.
Setelah perbincangan video call, diketahui almarhum masih berada di rumah.
Di sana ia juga ditemani Ketua RT setempat.
Tujuannya menghibur agar tidak terjadi depresi, setelah ditinggal istri dan anak dalam kandungan.
Lalu, bagaimana kondisi Achmad Fakhrur Rozi saat ini?
Ghofar memastikan sang anak kini dirawat saudara dari Mazroatul.
Bupati Gresik Minta Maaf

Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani sampai minta maaf saat tahu ada ibu dan janin yang dikandungnya meninggal dunia akibat tak dapat rumah sakit.
Fandi Akhmad Yani langsung menelpon Fahrudin, istri Mazroatul.
Melalui sambungan video call, orang nomor satu di Kabupaten Gresik itu langsung mengucapkan duka cita yang mendalam dan permohonan maaf.
Video call dilakukan karena Fakhrudin masih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan.
"Saya atas nama pemerintah dan pribadi juga mohon maaf sebesar-besarnya,"kata Gus Yani dalam video call bersama Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Duduksampeyan dan Kepala Desa (Kades) Gredek Muhammad Bahrul Ghofar itu.
Gus Yani juga mendoakan istri Fakhrudin, Mazroatul Afiro bersama bayi dalam kandungan yang berumur 7 bulan meninggal dengan husnul khotimah.
"Mudah-mudahan, Insya Allah husnul khotimah. Sahid," ucap Gus Yani dan diamini Fakhrudin.
Gus Yani juga mendoakan Fahrudin untuk cepat sembuh selama menjalani masa isolasi mandiri.
"Panjenengan saiki kudu sehat, sing tabah nggih (anda sekarang harus seha, yang tabah)," terangnya.
Fahrudin melalui sambungan seluler itu menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian Bupati.
Fakhrudin saat ini menjadi orang tua tunggal membesarkan anak pertamanya yang masih kecil. Hubungan rumah tangganya dengan almarhumah Mazroatul selama hampir 10 tahun berujung duka.
Dalam sehari dia kehilangan dua orang yang paling dicintainya.
Sekitar pukul 11.30, Almarhumah Mazroatul Afiro dan janin dalam kandungan tiba di pemakaman umum desa Gredek.
Keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat.
Kesedihan yang mendalam itu dirasakan keluarga Fahrudin di dalam rumah karena sedang menjalani isolasi mandiri.

Usaha Fakhrudin untuk bisa membawa almarhum beserta janinnya untuk mendapatkan perawatan dokter sudah maksimal.
Sejak Senin (12/7/2021) dia keliling rumah sakit untuk membawa istrinya itu yang tengah drop.
Pihak desa ikut membantu berupaya membawa perempuan yang sedang hamil 7 bulan yang dinyatakan konfirmasi Covid-19 sejumlah rumah sakit di datangi menyatakan ICU penuh.
Mazroatul Afiro kemudian dibawa pulang lagi. Pihak desa membelikan tiga tabung oksigen untuk melakukan pertolongan pertama. Namun, kondisi kesehatan Mazroatul Afiro semakin kritis.
Pada Selasa, 13 Juli 2021, Kepala Desa Gredek Muhammad Bahrul Ghofar, mendapatkan kabar dari puskesmas di RSUD Ibnu Sina ada kamar.
Mazroatul Afiro dibawa ke rumah sakit berlokasi di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas itu.
Saat itu dikabarkan saturasi oksigen dalam darah ibu hamil itu diangka 40. Normal di angka 90-100.
Pada Selasa sore itu, bayi dalam kandungan Mazroatul Afiro dinyatakan telah meninggal dunia.
Kondisi ibu hamil semakin kritis. Pihak rumah sakit tidak berani mengeluarkan jabang bayi dari rahim ibunya.
Pada Rabu, 14 Juli 2021 pukul 00.20, Masroatul Afiro menyusul bayi dalam kandungannya.
Stadion Gelora Joko Samudro Rawat Pasien Sedang

Ratusan tempat tidur pasien akan ditambah di dalam Stadion Gelora Joko Samudro yang dinaikkan statusnya untuk menangani pasien Covid-19 gejala sedang.
Hal ini untuk membantu mengurangi beban keterisian rumah sakit yang hampir penuh.
Saat ini, stadion yang berada di Jalan Veteran, Kecamatan Kebomas itu memiliki 140 tempat tidur untuk pasien dengan gejala ringan.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengaku memilih memaksimalkan Stadion Gelora Joko Samudro, agar beban rumah sakit berkurang. Sebanyak 17 rumah sakit rujukan akan fokus menangani pasien covid-19 dengan gejala berat saja.
Stadion Gelora Joko Samudro akan dimanfaatkan lantai 2 dan lantai 3.
"200 tempat tidur untuk pasien gejala sedang di lantai 2, kemudian 300 tempat tidur untuk gejala ringan di lantai 3," ucapnya, Rabu (14/7/2021).
Pria akrab disapa Gus Yani ini juga memasang pipa dengan ukuran 3 dim sepanjang 1 kilometer. Membentang dari lantai dua stadion Gelora Joko Samudro ke pabrik perusahaan oksigen PT Samator yang ada di belakang stadion.
Pihaknya memberi batas waktu 7 hari pemasangan pipa yang akan menjadi distribusi oksigen. Sebagai upaya mengatasi kelangkaan tabung oksigen. Sehingga ketersediaan oksigen medis untuk pasien gejala sedang sudah tersedia di dalam stadion.
"Ini kondisi darurat, misi impossible untuk mengurangi beban rumah sakit. Saya beri waktu satu minggu untuk pemasangan pipa. Kita maksimalkan stadion gelora joko samudro," tegasnya.
Selain memaksimalkan stadion Gelora Joko Samudro. Gus Yani juga menyiapkan bantalan sosial. Membuka posko yang berisi para relawan. Setiap posko ada dua mobil ambulans dengan tugas mengantar pasien covid-19 dan mengantar jenazah covid-19.
Posko tersebut masing-masing yaitu Posko I di Kantor Kecamatan Kebomas meliputi Kecamatan Kebomas, Gresik dan Manyar.
Posko II di Kantor Kecamatan Kedamean meliputi Kecamatan Kedamean, Menganti, Driyorejo dan Wringinanom.
Posko III di kantor Kecamatan Cerme meliputi Kecamatan Cerme, Duduk Sampeyan, Balongpanggang dan Benjeng.
Posko IV di kantor Kecamatan Sidayu meliputi Kecamatan Sidayu, Bungah, Ujungpangkah, Dukun dan Panceng.
“Masing-masing Posko akan memberikan segala bantuan yang diperlukan untuk masyarakat terdampak serta warga yang isolasi mandiri yang berada di wilayahnya. Mereka akan dilengkapi dengan berbagai kebutuhan misalnya ambulance, bantuan sembako dan vitamin serta beberapa obat-obatan yang diperlukan," tutupnya.