Imbas Risma Ancam Staf Dimutasi ke Papua, Komnas HAM Desak Minta Maaf hingga Reaksi Veronica Koman
Ancaman Menteri Sosial Tri RIsmaharini yang akan memindah pegawainya ke Papua karena tidak membantu operasional dapur umum di Balai Wyataguna, Kota Ba
Kemarahan Risma memuncak saat melihat pegawai balai tersebut masih berada di dalam kantor dan tidak membantu di dapur umum.
Akhirnya ancaman mutasi ke Papua itu diucapkan.
Tak kuasa menyembunyikan kekesalannya saat menyaksikan dapur umum di Balai Wyataguna, Kota Bandung, yang kekurangan kompor gas untuk memasak. Risma langsung menegur sejumlah pegawai Kemensos yang kebetulan ada di sana.
"Kompor, mana lagi kompor? Kalau tak ada lagi biar saya yang carikan," ujar Risma sambil bergegas kembali ke mobilnya dan meminta diantar ke Jalan Bima untuk membeli kompor gas.
Diikuti sejumlah pegawai Kemensos yang masih terlihat kaget, rombongan Mensos pun meluncur ke Jalan Bima.
Mensos minta diantar ke Jalan Bima karena di sana memang terdapat banyak toko yang menjual berbagai peralatan rumah tangga, termasuk kompor gas.
Di jalan, rombongan Mensos sempat beberapa kali tertahan di titik-titik penyekatan. Namun, polisi segera membuka barrier begitu tahu siapa yang hendak melintas.
Di Jalan Bima, Risma sempat turun dari mobilnya dan menuju toko yang ia duga menjual aneka kompor gas.
Namun, dugaannya keliru karena di sana ternyata hanya dijual beragam wajan.
Risma pun kembali lagi ke mobilnya dan mencari-cari sampai rombongan melewati Pasar Bima. Namun, tetap tak berhasil karena hampir semua toko peralatan rumah tangga yang ada di sekitar Pasar Bima tutup selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Gagal di Jalan Bima, rombongan kemudian mencari ke sekitar Pasar Baru. Namun, lagi-lagi tak membuahkan hasil, hingga Risma pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke Balai Wyataguna, dan memerintrahkan pegawai Kemensos untuk melanjutkan mencari ke Kantor Dinas Sosial di daerah se-Bandung Raya sampai dapat.
Risma mengatakan keberadaan kompor gas yang jumlahnya cukup di dapur umum Balai Wyataguna ini sangat penting karena banyaknya makanan yang harus dibuat di dapur umum ini setiap harinya selama PPKM darurat.
Setiap hari, kata Risma, dapur umum ini harus menyediakan 2.000 nasi kotak untuk dibagikan kepada para petugas seperti tenaga kesehatan, polisi, petugas Dishub, Satpol PP, hingga petugas makam se-Bandung Raya. (Kompas.com/tribun jabar/tribunnews)