Berita Lamongan
Ngerii ! Tiga Pocong Muncul Saat Satlantas Lamongan Sadarkan Prokes di Masa Pandemi
Ada yang ekstrem namun ada juga yang menyentuh, bahkan mengingatkan kematian yang dilambangkan melalui media foto atau media lainnya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO. ID, LAMONGAN - Beragam cara dipakai pemerintah daerah untuk mengingatkan masyarakat agar menaati protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 dan PPKM darurat.
Ada yang ekstrem namun ada juga yang menyentuh, bahkan mengingatkan kematian yang dilambangkan melalui media foto atau media lainnya.
Polres Lamongan mempunyai cara yang berbeda untuk mengingatkan warga Lamongan. Satlantas Lamongan memilih untuk mengajak pocong. Ya, pocong adalah simbol kematian, dan itu dipakai Satlantas lewat baliho berukuran raksasa bergambar makhluk menakutkan tersebut.
Tidak hanya baliho bergambar pocong, di samping kanan kiri baliho masih ditambah lagi tiga boneka pocong. Sementara di bagian bawah tergeletak tiga peti jenazah.
Apa yang tersirat dengan pesan itu ?
Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Fybrien Senja Indah Lestari mengatakan, bahwa pembuatan baliho dengan gambar pocong di pojok alun-alun itu bukan untuk menakuti masyarakat. "Jangan diartikan menakut-nakuti, " kata Fybrien, Kamis (8/7/2021).
Melalui gambar di baliho dengan pendamping patung pocong dan keranda, kata Fybrien, dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat akan arti penting mematuhi prokes pada masa Pandemi Covid-19 ini, termasuk menaati PPKM darut hingga 20 Juli nanti.
Artinya mereka yang tidak menaati prokes, yakni tidak memakai masker, enggan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan tidak mau menjauhi kerumunan, maka itu sama halnya turut serta menyebarkan virus Corona.
Penyebaran Corona yang hingga kini masih meluas mengakibatkan banyak korban meninggal."Apa mau gabung (ikut meninggal maksudnya, red), " seloroh Fybrien.
Kalimat yang diucapkan Fybrien seperti yang tertulis pada baliho. "Mati Karena Corona" dan terdapat baliho berukuran besar yang bertuliskan "61.140 Orang Meninggal karena Covid-19 di Indonesia, Mau Gabung?".
Baliho pocong sengaja dipasang di Alun-alun Lamongan yang sedang sepi karena ditutup selama PPKM Darurat guna menekan kasus Covid-19.
Menurut Fybrien, keberadaan pocong-pocong tersebut ibarat sebuah cerminan bahwa Covid-19 dapat merenggut nyawa seseorang yang tidak waspada dan abai terhadap prokes.
"Ini sebagai pengingat saja, agar masyarakat sadar untuk menaati prokes dan peraturan selama PPKM darurat," ujarnya.
Fybrien berharap keberadaan pocong di Alun-alun Lamongan tersebut bisa menjadi sarana kampanye efektif dan membuat masyarakat sadar betapa pentingnya prokes untuk mencegah penularan Covid-19.
"Di sini kan dekat pasar, sehingga bisa dilihat banyak orang. Semoga masyarakat sadar, taati Prokes, jangan berkerumun," kata Fybrien. ****