Kabar Terbaru Insiden Ciracas, 67 Oknum TNI AD Sudah Dipidana Sesuai Arahan Jenderal Andika Perkasa

Berikut kabar terbaru tentang kasus insiden di Ciracas, sebanyak 67 oknum prajurit TNI AD sudah dijatuhi hukuman pidana.

Tribunnews/Irwan Rismawan
KSAD Jenderal Andika Perkasa memberikan keterangan saat konferensi pers terkait dengan perusakan Kantor Polsek Ciracas 

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'KSAD: 12 Oknum TNI Pelaku Penyerangan Mapolsek Ciracas Ditahan Pomdam Jaya di Guntur'

Andika menegaskan akan menahan semua pihak yang terlibat dalam perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas.

Termasuk 19 orang lainnya yang hari ini dipanggil terkait kasus tersebut.

"Semua yang kita panggil hari ini pun akan langsung kita tahan dan mereka akan kita tempatkan sesuai dengan kebutuhan," kata dia.

Menurutnya penahanan tak hanya akan dilakukan kepada mereka yang berstatus tersangka, yang tidak berstatus tersangka pun akan ditahan.

"Tersangka atau tidak, yang jelas mereka langsung kami tahan," ungkapnya.

4. Tak mau menerima alasan apapun

Jenderal Andika Perkasa tak mau menerima alasan apapun dari para pelaku perusakan Polsek Ciracas.

Menurut Jenderal Andika tersulutnya emosi para pelaku adalah tanggung jawab masing-masing.

"Kalau soal tersulut, itu adalah tanggung jawab masing-masing prajurit. Kita tidak mau terima, mau tersulut apa kek. Yang jelas mereka melakukan tindakan apa, ya tanggung jawab," ujar Andika dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'KSAD Kepada Pelaku Perusakan Mapolsek Ciracas: Mau Mereka Ketipu atau Tidak, Salah Sendiri !'

Dia mengatakan memang pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

Namun, berbagai alasan yang dikemukakan para pelaku tidak akan membuat ada perbedaan sanski.

Selain itu, Andika menilai pihaknya tidak bisa menolerir perbuatan perusakan yang merugikan masyarakat sipil dan anggota kepolisian tersebut.

Apalagi jika para pelaku beralasan tertipu oleh Prada MI.

Prada MI memang awalnya mengaku dikeroyok meski pada akhirnya diketahui jatuh sendiri saat berkendara berdasarkan rekaman CCTV.

"Soal apa yang dikatakan oleh a, b, c, d, e masih dalam pemeriksaan dan nggak ada hubungannya. Yang jelas apa yang mereka lakukan, itu saja," jelasnya.

"Mau mereka ketipu, mau nggak, salah sendiri. Kami tidak akan menolerir lagi. Tidak boleh kejadian seperti ini terjadi lagi dan mereka harus bayar," kata Andika.

5. Dalami penggunaan senjata api

Jenderal Andika Perkasa sedang mendalami adanya penggunaan senjata api dan airsoft gun dalam kasus perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas.

Hal itu bermula dengan adanya laporan seorang korban yang mengaku terkena luka tembak kepada Komandan Kodim saat berada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Nah hubungannya dengan menggunakan pistol, jadi Komandan Kodim di TKP itu didatangi, begitu terjadi didatangi salah satu korban.

Korban itu menunjukkan 'Pak saya ditembak', ditunjukkan lukanya kepada Komandan Kodim," ujar Andika, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'KSAD Dalami Penggunaan Senjata Api dalam Peristiwa Penyerangan Mapolsek Ciracas'

Namun, luka yang ditunjukkan, kata Andika, bukan menyerupai luka dari senjata api.

Pihaknya pun belum bisa memastikan hal tersebut.

Karena itu, Andika mengatakan akan mengunjungi korban.

"Nah lukanya ini begitu dilihat bukan luka tembakan senjata api kira-kira. Kami belum pasti juga, kami akan datangi RS Polri di Kramat Jati. (korban) Yang juga salah satu media kena serpihan, nah serpihan itu dari peluru apa," ungkapnya.

Hanya saja, Andika mengatakan berdasarkan penglihatan Komandan Kodim di lokasi saat itu, luka korban seperti berasal dari peluru airsoft gun.

"Tapi kalau dilihat secara kasar dengan mata oleh Komandan Kodim, lukanya itu kecil seperti peluru dari airsoft gun, bukan dari senjata api," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia memastikan pihaknya tak akan berhenti dalam melakukan penyelidikan untuk memastikan semua pihak yang terlibat dapat bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Kita tidak akan berhenti di sini. Itu kan baru salah satu, kita akan terus. Makanya kunci keberhasilan dari ini adalah dukungan dari warga masyarakat, dari prajurit angkatan darat yang lain atau dari siapapun, supaya mereka yang melakukan dan terlibat apapun perannya bisa kita bawa ke dalam proses hukum," katanya.

Ikuti Berita Seputar Insiden Ciracas lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved