Berita Kota Batu
Polda Jatim Olah TKP di SMA SPI Kota Pariwisata Batu atas Dugaan Pelecehan Seksual Belasan Murid
Polda Jatim akhirnya turun ke SMA SPI di Kota Pariwisata Batu, Jawa Timur yang diduga dijadikan lokasi pelecehan seksual terhadap belasan murid.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | SURABAYA - Polda Jatim akhirnya turun ke SMA SPI di Kota Pariwisata Batu, Jawa Timur yang diduga dijadikan lokasi pelecehan seksual terhadap belasan murid di sana.
Turunnya anggota Polda Jatim ke SMA SPI itu dalam rangka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari laporan tiga terduga korban yang didampingi Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak ( Komnas PA), Arist Merdeka Sirait pada Sabtu (29/5/2021).
Adapun terlapor berinisial JE. Dia juga selaku pemilik dan pengajar di SMA SPI. Hingga saat ini, Polda Jatim belum memeriksa JE setelah laporan dilayangkan tiga terduga korban pelecehan seksual.
Dalam olah TKP tersebut, tim khusus bentukan Polda Jatim tersebut mengumpulkan alat bukti perkara. Setelah itu, mereka akan mendalami dan akan melakukan gelar perkara lagi.
Baca juga: Belasan Siswa SMA Ternama di Kota Batu Korban Pelecehan Seksual Trauma, Terlapor JE Akan Diperiksa

Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko olah TKP dilakukan pada Selasa, (1/6/2021) kemarin.
"Gelar perkara awal dipimpin langsung oleh Pak Dirkrimum Polda. Dan kemarin kita lakukan olah TKP di Batu," ujarnya, Rabu, (2/6/2021).
Setelah melakukan olah TKP, Gatot mengaku masih melakukan pendalaman.
Sebab, Pendalaman ini penting demi menentukan apa saja langkah selanjutnya yang diambil polisi.
"Karena ini kan nanti kita melakukan gelar lagi," imbuhnya.
Selain itu, kini pihaknya tengah berfokus pada pengumpulan bukti dan keterangan saksi hingga korban.
Bila dirasa cukup, baru terlapor akan dipanggil untuk diperiksa.
"Kita melengkapi bukti-bukti dulu saja. Baru nanti kalau sudah lengkap, kita mungkin akan panggil. Tapi sekarang kita masih pendalaman," kata Gatot.

Sebelumnya, tiga korban dugaan kekerasan seksual telah melakukan visum di RS Bhayangkara Surabaya.
Gatot mengatakan untuk pemeriksaan saksi lainnya, pihaknya masih berkoordinasi dengan Komnas Perlindungan Anak.
Karena kebanyakan saksi merupakan anak di bawah umur.