Banyak Mitos Ibu Hamil Saat Gerhana Bulan, Berikut Penjelasan dalam Islam

Terdapat banyak mitos atau tradisi ibu hamil saat gerhana bulan, berikut menurut penjelasan Islam.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
surya/ahmad zaimul haq
Ilustrasi - Mitos Ibu Hamil saat Gerhana Bulan 

SURYA.CO.ID - Terdapat sejumlah mitos ibu hamil saat gerhana bulan, di berbagai wilayah di Indonesia.

Seperti tidak boleh keluar rumah, tidak boleh melihat gerhana bulan, hingga kepercayaan adanya raksasa Batara Kala.

Sebagai informasi fenomena alam gerhana bulan total akan terjadi hari ini, Rabu 26 Mei 2021.

Lantas bagaimana sebenarnya pandangan ibu hamil saat gerhana bulan dalam Islam?

Mengutip ceramah Buya Yahya yang diunggah akun YouTube Al-Bahjah TV, berjudul Mitos Gerhana Pada Ibu Hamil - Buya Yahya Menjawab, terdapat penjelasan soal tuntunan Islam saat gerhana.

Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan mitos tersebut tidaklah benar.

Serupa yang terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW. Saat sayyidina Ibrahim putra Nabi Muhammad wafat, terjadilah gerhana. Orang-orang mengira terjadinya gerhana karena putra nabi wafat.

Nabi saat itu jug menjelaskan bahwa terjadinya gerhana bukan karena putranya Ibrahim wafat, melainkan karena tanda-tanda kebesaran Allah.

"Sholatlah. Kalau anda menemukan gerhana, maka sholat gerhana. Sholat gerhana itu bisa sholat gerhana dengan 4 rukuk yang panjang dengan ayat yang panjang di masjid," ceramah Buya Yahya.

Baca juga: Waktu Shalat Gerhana Bulan di Wilayah Indonesia 8 Oktober 2022 Lengkap Tata Caranya

Kalau pun tidak bisa melaksanakan sholat jamaah, sholat gerhana bisa dilakukan sendiri

"Kalau pun tidak, anda seperti sholat biasa saja, seperti sholat subuh, sholat dua rakaat. Kalau anda tidak bisa jamaah, dua rakaat saja niatkan sholat khusuf, selesai. Memang utamanya 2 kali rukuk kan, kalau anda ribet cukup dua rakaat," jelas Buya Yahya melanjutkan.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).

Baca juga: Waktu Gerhana Bulan Total di Surabaya & Jawa Timur Hari Ini 8 November dan Tata Cara Sholat Gerhana

Tata cara sholat gerhana bulan berjamaah

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved