Waktu Shalat Gerhana Bulan di Wilayah Indonesia 8 November 2022 Lengkap Tata Caranya
Berikut waktu shalat gerhana bulan total 8 November 2022 di masing-masing wilayah di Indonesia dan tata caranya.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Umat Islam perlu mengetahui kapan waktu Shalat Gerhana Bulan Total atau Khusuful Qamar, berikut tata caranya yang benar.
Sekedar informasi, Shalat Gerhana Bulan harus dikerjakan saat gerhana sedang terjadi.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan, berdasarkan data astronomis Gerhana Bulan Total 8 November 2022 dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia.
Itu artinya, semua umat Islam di Tanah Air dapat menggelar Sholat Gerhana Bulan, sesuai dengan wilayah masing-masing.
“Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,” kata Kamarudin Amin, dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Niat Sholat Khusuf Sendiri dan Berjamaah saat Terjadi Gerhana Bulan Total
Waktu Gerhana Bulan di masing-masing wilayah di Indonesia
Gerhana Bulan Total di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu dapat dilihat pada kontak Umbra 3 (U3) pukul 18:42 WIB.
Sementara Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat, dapat melihat GBT pada waktu puncak gerhana yaitu pukul 17:59 WIB.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, GBT dapat dilihat pada kontak Umbra 2 (U2) pukul 17:16 WIB/18:16 WITA/19:16 WIT.
Masyarakat Papua dan Papua Barat dapat melihat Gerhana Bulan Total pada kontak Umbra 1 (U1) pukul 18:08 WIT.
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Sholat Gerhana Bulan dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah, namun juga dapat dilaksanakan sendiri.
Saat mengerjakannya, menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah". Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah seperti tuntunan Rasulullah SAW.
Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu Daud dan al-Nasa'i). Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan salat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.
Disunnahkan juga mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).