Berita Pamekasan

120 Santri Asal Kabupaten Pamekasan yang Hendak Balik ke Ponpes Jalani Rapid Test Antigen Gratis

Ada 50 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, asal Kabupaten Pamekasan yang dirapid test antigen gratis

tribun jatim/kuswanto ferdian
Santriwati Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, asal Kabupaten Pamekasan, Madura, saat dirapid test antigen oleh Tim Nakes Rapid Puskesmas Galis, di Kantor Kecamatan Galis, Sabtu (22/5/2021). 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, menggelar rapid test antigen gratis untuk santri di dua lokasi, Sabtu (22/5/2021).

Lokasi pertama di Balai Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pengantenan.

Dan lokasi kedua di Balai Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan.

Di lokasi pertama, ada 50 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, asal Kabupaten Pamekasan yang dirapid test antigen gratis di Balai Desa Bulangan Timur secara bergantian.

Sedangkan, di lokasi kedua, terdapat 70 santri Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, asal Pamekasan yang juga dirapid test antigen secara gratis di Kantor Kecamatan Galis.

Ratusan santri asal Pamekasan yang dirapid test antigen ini diharapkan bisa kembali ke pesantren dalam keadaan bebas dari Covid-19.

Baca juga: Ratusan Santri di Gresik Difasilitasi Rapid Test Antigen Gratis Sebelum Kembali ke Pondok Pesantren

Baca juga: Warga Malang Ini Akui Masih Trauma Rasakan Guncangan Gempa Bumi

Baca juga: Pasca Lebaran Ketupat, Harga Daging Ayam dan Cabai di Pasar Legi Relokasi Ponorogo Anjlok

Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 klaster santri.

Ketua Alumni Santri Nurul Jadid, Abdul Hamid mengatakan, dari 70 santri Nurul Jadid yang dirapid test oleh Pemkab Pamekasan ini terdiri dari 20 santri putra dan 50 santriwati.

"Mereka akan kembali pada hari Minggu (23/5/2021), memang aturan dari pesantren bagi santri yang ingin kembali harus di rapid test terlebih dahulu, dan Alhamdulillah kami difasilitasi secara gratis oleh Pemkab Pamekasan," kata Abdul Hamid.

Menurutnya, jika ada salah satu santri yang hasil rapid antigennya positif, maka santri tersebut tidak akan diberangkatkan dengan rombongan yang akan berangkat esok hari.

Melainkan, santri tersebut akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari hingga hasilnya negatif.

Setelah itu akan diberangkatkan ke pondok pesantren tempat mereka menimba ilmu.

"Kalau ada santri yang hasil rapid antigennya diketahui positif, maka tidak akan di berangkatkan dulu, tapi akan diisolasi secara mandiri selama 14 hari. Kemudian akan dilakukan rapid test kembali sampai hasilnya negatif, baru setelah itu akan diberangkatkan," jelasnya.

Abdul Hamil juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, yang telah memfasilitasi rapid test antigen gratis kepada santri yang hendak kembali ke pesantren, khususnya kepada santri Ponpes Nurul Jadid.

"Rapid antigen ini sangat penting bagi santri yang hendak kembali ke pondok. Sebab, ini merupakan salah satu syarat keberlangsungan santri bisa kembali melanjutkan pendidikan di pondok, tempat mereka mencari ilmu," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved