Berita Ponorogo
Pasca Lebaran Ketupat, Harga Daging Ayam dan Cabai di Pasar Legi Relokasi Ponorogo Anjlok
Harga sejumlah komoditas di Kabupaten Ponorogo mulai turun setelah Hari Raya Idul Fitri 2021.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Harga sejumlah komoditas di Kabupaten Ponorogo mulai turun setelah Hari Raya Idul Fitri 2021.
Salah satu komoditas yang harganya turun drastis adalah cabai rawit.
"Mau Lebaran kemarin harganya Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram. Sekarang Rp 35 ribu," kata pedagang di Pasar Legi Relokasi, Suprihatin, Sabtu (22/5/2021).
Bahkan harga cabai merah besar bisa turun hingga 50 persen dari yang semula Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu, saat ini harga cabai merah besar tinggal Rp 25 ribu.
"Barangnya banyak tapi orang-orang tidak banyak butuh," lanjutnya.
Untuk bumbu dapur yang lain, mulai dari bawang merah, bawang putih, tomat, kentang, menurut Suprihatin stabil dan tidak banyak berubah sebelum dan sesudah lebaran.
Baca juga: BPBD Kota Malang Salurkan Bantuan untuk Warga yang Rumahnya Rusak Akibat Gempa
Baca juga: Di Kabupaten Gresik, Harga Sejumlah Bahan Pokok Mulai Turun
Baca juga: Sosialisasi Empat Pilar, Haeny Relawati Ajak Masyarakat Perkuat Kearifan Lokal
Di tempat terpisah, harga daging ayam juga mengalami penurunan.
Pedagang daging ayam, Endang mengatakan pada pertengahan bulan Ramadan, harga daging ayam merangkak naik, dari Rp 32 ribu jadi Rp 40 ribu per kilogram.
"Setelah 'kupatan' kemarin turun jadi Rp 35 ribu, sekarang sudah Rp 33 ribu. Harga segini saja sepi pembeli," kata Endang.
Berbeda saat jelang Lebaran, walaupun harga daging ayam mencapai Rp 40 ribu, pembeli sangat banyak hingga stoknya menipis.
"Tapi setiap tahun pasti begitu. Mau lebaran naik, habis lebaran ketupat balik ke harga normal," tandasnya.
Untuk harga daging sapi sendiri hingga lebaran ketupat usai belum mengalami penurunan yaitu Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu.
"Dari bosnya (jagal) sudah naik harganya sejak sehari sebelum lebaran," kata penjual daging sapi, Tutik.
Walaupun naik, pada saat momentum lebaran kemarin, menurut Tutik dagangannya tetap laris, walaupun memang tak selaris tahun-tahun sebelum Pandemi Covid-19 menyerang.
"Banyak yang tidak mudik, terus mau hajatan ya takut. Makanya setelah lebaran ini mulai sepi lagi. Ditambah harga dagingnya belum turun," pungkasnya.