KKB Papua
Warga Berseragam Militer Papua Nugini Dukung KKB Papua, Mereka Menenteng Senjata Api, Videonya Viral
Sebuah video viral sekelompok warga berseragam militer Papua Nugini menyatakan dukungan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Pengejaran terus dilakukan oleh personel TNI/Polri setelah penguasaan kamp Wuloni," tandas Iqbal seperti dikutip dari TribunPapua (grup SURYA.co.id), Jumat (14/5/2021).
Olah TKP
Sementara itu, Satgas Nemangkawi melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengenai insiden baku tembak dengan KKB Papua.
Kasatgas Humas Nemangkawi Komisaris Besar Iqbal Alqudusy menyampaikan pihaknya juga melakukan identifikasi terhadap jenazah KKB yang tewas dalam insiden baku tembak tersebut.
"Proses identifikasi jenazah yang dilakukan di Puskesmas Distrik Ilaga Puncak," kata Iqbal kepada wartawan, Sabtu (15/5/2021).
Iqbal menerangkan tim identifikasi Satgas Nemangkawi melakukan pengambilan sidik jari jenazah, barang-barang hiasan yang digunakan, hingga pencocokan wajah.
Namun, kata Iqbal, hasil penyelidikan dari keterangan para saksi menunjukkan bahwa jenazah tersebut adalah KKB anak buah Lekagak Talenggan atau ajudan teroris Lesmin Waker.
Hal itu merupakan keterangan Kepala Distrik Ilaga Utara Joni Elatotagam dan Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Puncak sekaligus Ketua Lembaga Musyawarah Adat Kabupaten Puncak.
"Teroris anak buah Lekagak talenggan bernama Wandis Enimbo, 29 Tahun, dengan jabatan dalam kelompok sebagai Ajudan Pribadi Lesmin Waker," tukasnya.
Adapun, barang bukti yang telah diamankan antara lain 1 Unit helm militer, dokumen, Berbagai Senjata tajam, Panah dan Hp.
Sedangkan ciri-ciri dan tanda yang melekat pada jenasah antara lain anting besi ditelinga kiri dan kanan, gelang besi ditangan, manik-manik kalung Plastik.
Sebelumnya, dua anggota KKB pimpinan Lerimayu Telenggen tewas saat terjadi baku tembak dengan TNI dan prajurit Kopassus.
Baku tembak terjadi di Kampung Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (13/5/2021) tepat saat hari Raya Idul Fitri 1442 H. (Tribun Papua/Kompas.com)