Wawancara Eksklusif
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani Langsung Tancap Gas, Atasi Masalah Banjir Kali Lamong
Berita Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, atau akrab disapa Gus Yani Wawancara Eksklusif Harian Surya dengan tokoh-tokoh muda
Penulis: Willy Abraham | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memang baru dua bulan menjadi orang nomor satu di Kabupaten Gresik bersama wakilnya, Hj Aminatun Habibah. Ia merupakan bupati termuda sepanjang sejarah di Gresik.
Masih berusia 35 tahun, dengan latar belakang seorang pengusaha. Kini pria yang kerap disapa Gus Yani ini sudah menyiapkan berbagai gebrakan. Satu di antaranya menyelesaikan masalah banjir di kawasan Kali Lamong. Selama ini, banjir dampak luapan Kali Lamong tak pernah selesai.
"Ini selalu tarik ulur. Pemerintah pusat, pemerintah daerah selalu lempar handuk. Saya tidak mau terulang lagi. Progress kita jalan, sudah kita rencanakan, kalau berjalan lancar, enam tahun sudah selesai terkait dengan tanggul Kali Lamong," kata Gus Yani saat menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi Tribun Jatim/Wakil Pimpinan Redaksi Harian Surya Tri Mulyono di Pemkab Gresik, Senin (3/5).
Selengkapanya simak wawancara eksklusif berikut ini.
Tanggal 26 Februari 2021, Gus Yani dilantik sebagai Bupati Gresik, sebagai tokoh muda dengan gebrakan dan gagasan. Sejauh ini, terobosan apa yang sudah, sedang dan terus dilakukan untuk kemajuan Gresik ini ?
Alhamdulilah, tanggal 26 Februari Tuhan meridai saya beserta Hj Aminatun Habibah dilantik Bupati dan Wakil Bupati Gresik bersama sahabat-sahabat lain dilantik sebagai kepala daerah di Jawa Timur. Kami selalu memberikan warna baru, nafas baru, seorang pemimpin baru. Tentunya butuh satu gagasan boleh dibilang masyarakat lihat dobrakan-dobrakan dari kami.
Intinya kami mengajak seluruh struktur pemerintahan baik asisten, kepala dinas, sampai di tingkat desa, kepala desa sampai di tingkat bawah. Kami mengajak bahwasannya pola pikir, pola kerja, mindset yang harus kita ubah. Mindset sebagai pejabat daerah, mindset sebagai kepala dinas, camat dan semuanya.
Walaupun sebagai pejabat negara kita punya fungsi dan kewajiban yaitu melayani masyarakat. Melayani ini harus benar-benar kadang SDM kita sudah lupa, bahwa tugas pemimpin itu melayani. Kita sangat rindu satu figur pemimpin memberikan contoh bukan hanya sekadar memberikan arahan saja.
Sejumlah program sudah dicanangkan untuk 99 hari. Mulai dari pemerataan air bersih, Bayi lahir pulang langsung bawa akta, seribu hafiz dan masih banyak lagi. Sejauh ini bagaimana pelaksanaannya ?
Saya berangkat bersama Hj Aminatun Habibah berangkat, berawal dari persoalan-persoalan yang belum terselesaikan di dalam pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Setelah kami dilantik, saya bercanda dengan Bu Min, masa kampanye kita begitu aktif bahkan terekam teman-teman Bawaslu. Selama masa kampanye kita bisa keliling di 186 titik, berarti setelah dilantik kita juga harus lari kencang.
Kita sampaikan ke masyarakat kita berangkat dari persoalan yang belum terselesaikan. Banyak hal yang belum terselesaikan di Kabupaten Gresik. Alhamdulilah kemarin juga dapat arahan dari Presiden. Gresik menjadi salah satu pengurus Asosisasi Kepala Daerah (Apkasi). Kebetulan saya diajak teman-teman. Saya ditelepon Pak Azwar Anas untuk ikut pengurus Apkasi. Alhamdulilah saya ikut berjuang di dalam dan langsung diberikan arahan oleh Presiden, bahwasannya kepala daerah di seluruh Indonesia selama masa pandemik harus lebih fokus dalam artian kita punya persoalan berbeda-beda. Gresik punya persoalan berbeda dengan daerah yang lain.
Tetapi kita punya satu prioritas atau tidak lebih dari tiga prioritas di masa kepemimpinan kita. Khawatirnya kalau tidak ada prioritas maka tidak terselesakan sampai finish. Jadi 99 hari tidak bisa dijadikan indikator tetapi rancangan itu ada di 99 hari tersebut.
Banyak persoalan mulai perbaikan layanan bayi lahir pulang bawa akta, perhatian hafiz dan hafizoh pelayanan PDAM jadi persoalan dan banyak hal.
Di dalam tiga target prioritas saya dan Bu Min, persoalan selama ini belum terselesaikan adalah banjir Kali Lamong di wilayah selatan. Ini selalu tarik ulur. Pemerintah pusat, pemerintah daerah selalu lempar handuk. Saya tidak mau terulang lagi. Progress kita jalan, sudah kita rencanakan, kalau berjalan lancar, enam tahun sudah selesai terkait dengan tanggul Kali Lamong. Gresik 60 kilometer paling panjang.
Kekhasan Pilkada 2020 adalah dilantik menghadapi pandemi Covid-19, sektor yang paling terpukul adalah ekonomi. Apa yang dilakukan Gus Yani untuk mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi ini?
Waktu itu saya bercanda dengan pemimpin daerah yang lain ketika dilantik di Grahadi. Saya bilang enak ini kita dilantik sebagai bupati dan wakil bupati ketika pandemi. Kita tercatat dalam sejarah belum ada dilantik pemimpin di masa pandemi. Ini ciri khas kita dilantik menjadi bupati masa covid.
Ini menjadi tantangan kita bersama sebagai pemimpin menerapkan kebijakan kita. Kapan bisa menginjak rem keras-keras dan kapan menginjak gas keras-keras. Ini yang diarahkan pak Presiden. Ini kewenangan daerah, pandemi masih berlangsung. Kita tidak bosan-bosan mensosialisasikan seluruh masyarakat bahwa pandemi sedang berlangsung. Program vaksinasi terus digencarkan, berlomba-lomba mengajak partisipasi masyrakat baik dari rumah sakit dan seluruh masyarakat agar tidak terlalu membaca hoax vaksinasi.
Di sisi lain daya beli masyarakat rendah, kita juga sebagai pemerintah harus bisa merangkul menjaga stabilitas perekonomian di daerah masing-masing. Waktu awal tahun kita tidak pernah lockdown tapi PSBB awal kita terpuruk sekali, mal tutup pasar sepi perekonomian turun luar biasa, ini sudah satu tahun.
Kapan kita mencari peluang kapan kita berhati-hati, tergantung kita. Mudah-mudahan segi ekonomi kita perhatikan dengan batasan aturan yang ada. PPKM mikro sangat membantu, sekali di sisi lain perekonomian tetap terjaga. Pedagang pasar divaksin, sopir transportasi umum divaksinasi. Tujuannya apa, kita mengkampanyekan pasar sehat, bersih, aman.
Gus Yani cukup populer di media sosial, apa tidak ingin membantu jualan UMKM misalnya menjadi endorse mereka?
Belum, cuman kemarin sudah mau bikin endorse, cuman khawatir nanti kasihan yang jadi selebgram nanti tidak laku karena pak Bupati bikin endorsement gratisan hehe...
Menjelang mudik ada penyekatan, di Gresik sendiri banyak sekali pintu masuk. Ini efektivitasnya seperti apa?
Kita harus dituntut bekerja terus, secara akal, jiwa. Harus benar-benar banyak inovasi terus kaya kreativitas ini luar biasa. Gara-gara pandemi muncul semua.
Larangan mudik sudah jelas satu komando dari Presiden. Gresik kemarin sempat kuning hampir tiga minggu atau hampir satu bulan sudah kuning, PPKM mikro efektif.
Terkait mudik, setelah Presiden memberikan statemen sudah tidak ada mudik, kita juga akan melakukan kebjiakan mulai dari penyekatan. Kemarin sudah langsung kita rapatkan, kita kumpulkan kepala desa. Kita punya satu garda terdepan yaitu RT. RT sebagai garda terdepan kita terkait PPKM mikro. Karena RT yang tahu siapa atau ada orang baru, kita mengajak kepala desa, agar RT disuport diberi anggaran, dengan anggaran dana desa sudah jelas minimal 8 persen untuk PPKM mikro. Salah satunya berikan tunjangan insentif untuk RT kita.
Kesimpulannya, kebijakan penyekatan harus dibarengi kebijakan yang lain seperti melibatkan RT.
Tanggal 6 penyekatan sudah kita mulai. Masyarakat akan kita pulangkan jika tetap nekat mudik atau kita karantina di Stadion Gelora Joko Samudro