Mudik 2021
Info Mudik Surabaya, Sidoarjo dan Gresik: Plat Non L dan W Dipaksa Putar Balik & Patroli Jalan Tikus
Berikut ini info mudik Surabaya, Sidoarjo dan Gresik dengan melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan untuk menghalau pemudik bandel.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Iksan Fauzi
“Yang dibolehkan melintas itu adalah masyarakat yang beraktviitas sehari-hari, seperti bekerja dan sebagainya. Mudik lokal, tetap dilarang oleh pemerintah,” lanjut Whika.
Makanya, pos pengamanan di wilayah Sidoarjo Barat yang berbatasan dengan Gresik dan Mojokerto juga tetap menjalankan pemeriksaan dan pengetatan wilayah. Ketika ada warga mudik, tetap diputar balik.
Demikian halnya dengan pos di perbatasan Sidoarjo – Surabaya. Yang diputar balik adalah mereka yang mudik. Sementara yang beraktivitas sehari-hari tetap diizinkan untuk melintas.
Di Sidoarjo ada empat pos penyekatan dan empat pos pengamanan yang didirikan selama Mudik Lebaran Idul Fitri 2021. Rinciannya, pos penyekatan ada di Waru, exit tol Tambaksumur, exit tol Sidoarjo Kota, dan exit tol Tanggulangin.
Sementara pos pengaman antara lain di Terminal Purabaya Bungurasih, Bundaran Taman Pinang, Stasiun Sidoarjo, dan pos pengamanan di Pasar Krin. Terhitung mulai hari ini, semua pos itu mulai berjalan. Pemeriksaan dan penyekatan wilayah diberlakukan ketat sampai 17 Mei 2021 mendatang.
Serta ada satu lagi pos gabungan Polresta Sidoarjo dan Polres Pasuruan yang ditempatkan di Simpang Tiga Gempol. Di sana juga ditambah oleh seorang perwira dari Polda Jatim. Pos itu berjaga selama 24 jam dengan pembagian personil tiga sift.
Mulai Kamis (6/5/2021), pos penyekatan wilayah di Sidoarjo mulai diberlakukan.
Terhitung ada empat titik penyekatan, yakni di pos Waru, exit tol Tambaksumur, exit tol Sidoarjo Kota, dan exit tol Tanggulangin.
Warga dari luar kota dilarang melintas ke Sidoarjo. Demikian sebaliknya, warga Sidoarjo harus melalui pemeriksaan ketat ketika hendak keluar atau melintasi pos penyekatan tersebut.
“Upaya penyekatan ini terkait penertiban aturan dari pemerintah tentang larangan mudik lebaran Idul Fitri,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Rabu (5/5/2021).
Penyekatan lebih banyak dipusatkan di selatan Sidoarjo dan pintu tol karena dalam pembatasan mudik kali ini ada skema rayon. Sidoarjo berada satu rayon bersama Surabaya, Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Bangkalan.
Artinya, warga dalam satu rayon itu dibolehkan beraktivitas dalam satu rayon alias tetap berlebaran selama lebaran Idul Fitri nanti. Tapi tidak boleh keluar dari batas rayon yang ditentukan.
“Selain pos penyekatan, kami juga siapkan pos pengamanan mudik lebaran Idul Fitri tahun ini,” lanjut Sumardji.
Terhitung ada empat po pengamanan, yakni Pos Pengamanan di Stasiun, Terminal Bus Purabaya di Bungurasih, Pasar Krian, dan Bundaran Taman Pinang Indah Sidoarjo. Pos penyekatan dan pos pengamanan akan beraktivitas sampai 17 Mei mendatang.
Polresta Sidoarjo sendiri mengerahkan sedikitnya 200 orang personel untuk pengamanan mudik lebaran tahun ini. Kemudian juga ada dukungan personel dari TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan sejumlah elemen masyarakat lainnya.
Sebagai persiapan, Polrsta Sidoarjo juga sudah menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 di Polresta Sidoarjo, Rabu (5/5/2021). Dari sana, pasukan digeser ke masing-masing pos, untuk mulai berjaga sejak 6 Mei sampaio 17 Mei mendatang.
“Jika nanti ada warga yang tetap memaksa untuk menerobos mudik, maka akan dilakukan tes, jika terpapar covid-19, yang bersangkutan akan langsung dikarantina di tempat isolasi yang sudah disediakan. Ratusan kamar sudah disediakan oleh petugas,” kata kapolres.
Dalam pengamanan mudik lebaran tahun ini, Polresta Sidoarjo membagi menjadi tiga tahap. Pertama, sejak 22 April sampai 5 Mei 2021 masuk tahap pengetatan pra mudik. Upaya yang dilakukan dengan melakukan berbagai sosialisasi ke tempat-tempat strategis maupun sosialisasi lewat media sosial.
“Termasuk juga dilakukan patrol rutin, razia, dan sejumlah upaya lain,” ujar Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kompol Whika Ardilestanto.
Kemudian tahap dua adalah tahap Peniadaan Mudik yang berlangsung 6 sampai 17 Mei 2021. Selama itu, pos penyekatan dan pos pengamanan bakal berjalan maksimal. Petugas memeriksa semua warga yang melintas.
“Dan tahap ketiga adalah pengetatan paska mudik sejak 18 Mei sampai 24 Mei 2021. Kami sangat berharap, semua masyarakat bisa menataati aturan. Toh semua ini demi kepentingan kita bersama, menjaga agar penyebaran covid-19 tidak kembali tinggi,” imbuh kasat lantas.
Penyekatan wilayah dalam rangka memberlakukan larangan mudik sudah dimulai. Di pos penyekatan Sidoarjo – Pasuruan, tepatnya di Simpang Tiga Gempol, setidaknya ada 37 kendaraan yang diputar balik oleh petugas, Kamis (6/5/2021) siang.
Di pos penyekatan itu, petugas melakukan penyekatan dengan mem filter kendaraan yang hendak keluar maupun masuk ke wilayah Sidoarjo. Kendaraan yang tidak diperuntukkan untuk memasuki wilayah Sidoarjo diberhentikan dan diperintahkan untuk putar balik.
“Beberapa jam tadi, terhitung ada sekira 108 kendaraan yang diperiksa oleh petugas. Itu termasuk kendaraan pribadi dan angkutan umum. Dari jumlah itu, ada sebanyak 37 kendaraan diperintahkan putar balik,” kata Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kompol Wikha Ardilestanto.
Selain memeriksa kendaraan, petugas juga melakukan razia protokol kesehatan. Masyarakat yang diketemukan tidak mematuhi protokol kesehatan akan dilakukan peneguran dan diberikan masker bagi yang tidak memakai.
"Diantara kendaraan dan masyarakat yang kami periksa ada 15 orang melanggar protokol kesehatan dan telah kami berikan teguran," lanjutnya.
Di Sidoarjo sendiri, terhitung ada empat pos penyekatan dan empat pos pengamanan yang didirikan selama Mudik Lebaran Idul Fitri 2021. Rinciannya, pos penyekatan ada di Waru, exit tol Tambaksumur, exit tol Sidoarjo Kota, dan exit tol Tanggulangin.
Sementara pos pengaman antara lain di Terminal Purabaya Bungurasih, Bundaran Taman Pinang, Stasiun Sidoarjo, dan pos pengamanan di Pasar Krin. Terhitung mulai hari ini, semua pos itu mulai berjalan. Pemeriksaan dan penyekatan wilayah diberlakukan ketat sampai 17 Mei 2021 mendatang.
Stadion Joko Samudro jadi tempat karantina
Tertarik dengan pelaksanaan protokol Kesehatan di Kabupaten Gresik. Tim Pakar Satgas Covid-19 dari Jakarta mengunjungi Kabupaten Gresik. Mereka, 2 orang anggota tim pakar Covid-19 tersebut yaitu AKBP Irianto dan Diana diterima Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir di Ruang Graita Eka Praja pada Kamis (6/5/2021).
Saat bertemu Gus Yani, demikian panggilan akrab Bupati, Tim Pakar Satgas Covid 19 menyampaikan bahwa kunjungannya ke Gresik dalam rangka Analisa dan evaluasi (anev) pelaksanaan protokol Kesehatan di Kabupaten Gresik.
“Kabupaten Gresik merupakan bagian dari wilayah di tujuh propinsi Jawa dan Bali, bisa mencegah lonjakan dengan lebih mengamankan daerah pemukiman, pasar, terminal, mall dan beberapa tempat keramaian yang lain. selain itu pencegahan keluar masuk di daerah perbatasan juga harus diperketat," kata Diana.
Gus Yani Bupati yang didampingi oleh para anggota Satgas Covid 19 Kabupaten Gresik mengatakan bahwa Gresik saat ini Kembali masuk pada zona oranye.
“Kami sempat masuk zona kuning, saat itu kami sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka. selama PTM 2 minggu kami juga telah melaksanakan random test PCR untuk murid dan guru. Hasilnya semuanya negative, dan Alhamdulillah tidak terjadi kluster baru,” ujar Gus Yani bangga.
Tentang kerawanan atas pulangnya Pegawai migrant Indonesia (PMI) asal Gresik, Bupati menyampaikan bahwa pihaknya lebih dulu mempersiapkan segala sesuatunya.
“Kami menyiapkan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) untuk tempat karantina para PMI yang baru pulang dari luar negeri. Setelah dikarantina di Surabaya oleh Pemprov Jawa Timur. Para PMI tersebut juga langsung masuk karantina di Gejos selama tiga hari sebelum dipulangkan ke desa asalnya,” tandas Bupati.
Gus Yani Bupati juga menyampaikan tentang vaksinasi yang berlangsung di Gresik. Katanya, droping vaksin yang dialokasikan ke Kabupaten Gresik sudah mencapai 100%. Vaksin untuk nakes sudah terlaksana sebanyak 100%, Pelayanan public 41,88%, lansia 4,95%. Bupati menyatakan bahwa pihaknya tetap menunggu kekurangan vaksin yang akan dialokasikan ke Kabupaten Gresik.
“Belajar dari kasus pemulihan ekonomi ditengah pandemic. Kami sudah melakukan antisipasi dengan penguatan satgas covid yang ada di pasar dan tempat keramaian lainnya. Prokes tetap kami utamakan,” pungkasnya.
Baca berita lainnya terkait info mudik Surabaya, Sidoarjo dan Gresik di SURYA.co.id