Kapal Selam Nanggala Hilang
Kisah Sepatu PDL Jatah sang Ayah untuk Serda Pandu yang Tak sempat Diberikan
"Saya sama Pandu itu seperti kakak adik. Saya dapat pembagian pakain apa, saya kasihkan ke dia. Begitu juga sebaliknya," ungkap Peltu Wahyudi.
Penulis: Haorrahman | Editor: Parmin
"Makanan itu lalu dimakan bareng-bareng bersama anggota lainnya, termasuk kapten kapal Nanggala yang juga gugur," kenang Wahyudi.
Wahyudi mengatakan sejak kecil bahkan sebelum Pandu lancar bicara, telah bercita-cita menjadi tentara.
"Sebelum dia lancar bicara, dia ingin jadi tentara. Dulu kalau ditanya cita-cita, dia jawab mau jadi tentala (tentara) ," kenang Wahyudi lagi.
Sebagai orangtua, Wahyudi hanya bisa mengarahkan. Akhirnya Pandu diterima menjadi anggota TNI AL.
"Ketika mendaftar menjadi tentara, kita semua sadar akan segala resikonya.
Apalagi menjadi kru kapal selam, risikonya lebih besar dari kapal permukaan," jelas Wahyudi.
"Ini sudah menjadi ketetapan Tuhan. Kami harus menerima kenyataan, anak kami gugur saat berlayar bersama kapal Selam Nanggala 402," pungkas Wahyudi.