KKB Papua

OPM Bocorkan Penyokong Dana KKB Papua Untuk Beli Senjata, 1 Unit Harganya Rp 300 Juta-Rp 500 Juta

Dua orang penjual senjata api yang juga pendukung OPM membocorkan sosok kontraktor sebagai penyokong dana KKB Papua untuk beli senjata api.

Editor: Iksan Fauzi
dok satgas nemangkawi
Kontraktor Paniel Kogoya penyokong dana KKB Papua habiskan Rp 1 miliar untuk beli senjata. Satu unit senjata api dibeli seharga antara Rp 300 juta hingga Rp 500 juta. Senjata itu digunakan untuk melawan militer Indonesia. Foto kiri : Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. 

Sementara itu, saat ini, KKB Papua mendapatkan perlawanan dari keluarga korban Ali Mom.

Ali Mom adalah seorang siswa SMA yang ditembak mati oleh anggota KKB Papua di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kamis (15/4/2021). 

Modus yang dipakai pun sangat licik dengan menelpon korban untuk meminta tolong membelikan sesuatu.

Korban pun memenuhi permintaan tersebut dan mengantar barang-barang tersebut ke lokasi yang telah disebutkan dengan menggunakan sepeda motor Jupiter MX-King.

Sesampainya di pinggir jalan Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, korban langsung ditembak dengan menggunakan senjata api. 

Korban ditembak di bagian kepala dari pelipis kanan tembus ke pelipis kiri, luka tembak pada punggung kanan bagian belakang tembus hingga ke bahu kanan atas dan mengenai rahang kanan.

Korban tewas di lokasi kejadian dan motor miliknya dibakar pelaku.

Dari hasil penyelidikan, diketahui pelaku pembunuhan adalah wakil dari Lekagak Telenggen yang merupakan pimpinan KKB di Kabupaten Puncak.

Pihak KKB beralasan korban adalah mata-mata TNI-Polri.

Gerombolan KKB Papua. Foto kanan Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri. KKB Papua pimpinan Sabiner berulah menemk seorang guru hingga tewas, Kamis (8/4/2021). (Kolase Istimewa/KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Berikut ini perlawanan keluarga korban yang ditembak mati KKB: 

1.  Tantang KKB Tunjukkan Bukti

Perwakilan keluarga korban, Alminus D Mom meminta pada KKB yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) untuk menunjukkan bukti-bukti jika memang benar Ali Mom menjadi mata-mata.

Alminus mengatakan korban tak pernah terlibat dalam kegiatan mata-mata.

"Saya menyesal anak saya jadi korban tanpa alasan, maka saya minta ke TPN-OPM segera serahkan bukti di mana kegiatan-kegiatan atau di mana dia jalan dengan keamanan TNI-Polri, bukti foto dan tertulis, saya minta segera serahkan kepada keluarga korban," kata Alminus melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (21/4/2021).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved