KKB Papua
OPM Bocorkan Penyokong Dana KKB Papua Untuk Beli Senjata, 1 Unit Harganya Rp 300 Juta-Rp 500 Juta
Dua orang penjual senjata api yang juga pendukung OPM membocorkan sosok kontraktor sebagai penyokong dana KKB Papua untuk beli senjata api.
SURYA.co.id - Dua orang penjual senjata api yang juga pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) membocorkan sosok kontraktor sebagai penyokong dana KKB Papua untuk beli senjata api.
Tak tanggung-tanggung, satu unit senjata api yang dibeli KKB Papua dari penyokong dana tersebut harganya antara Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.
Kontraktor yang menjadi penyandang dana KKB Papua tersebut adalah Paniel Kogoya. Paniel Kogoya memiliki uang melimpah.
Dia adalah kontraktor yang pernah memenangkan pengadaan 1.000 unit solar cel atau PLTS Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Baca juga: KSAL: Penyebab KRI Nanggala 402 Tenggelam di Kedalaman 800 Meter, Bagaimana Nasib Kru Kapal?
Baca juga: Panglima TNI Pastikan KRI Nanggala 402 Tenggelam, Akhir Batas Ketersediaan Oksigen 72 Jam Sabtu Pagi

Paniel Kogoya menyuplai senjata api kepada KKB Papua sejak 2018. Transaksi pembelian senjata dilakukan sejak Desember 2019.
Di akhir tahun itu, Paniel Kogoya membeli senjata api jenis M4 senilai Rp 300 juta. Dia juga membeli dua pucuk senjata jenis M16 seharga Rp 300 juta.
Tak cukup di situ, pada awal tahun 2020, Paniel Kogoya juga memesan senjata lagi seharga Rp 500 juta.
Baca juga: Penyidik KPK Steppanus & Wali Kota Tanjungbalai Ditahan, Bagaimana Nasib Waket DPR Azis Syamsuddin?
Baca juga: Cerita Tingkah Gemes Anak Lettu Imam Adi, Merengek Halangi Ayahnya Sebelum KRI Nanggala 402 Hilang
Baca juga: Kisah Tragis Wanita Jakarta Disetubuhi TNI Gadungan di Kebun Jagung dan Diperas, Begini Kronologinya

Senjata-senjata itu digunakan KKB Papua untuk melawan militer Indonesia.
Menurut Kepala Satuan Tuga (Kasatgas) Humas, Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudsi, Paniel Kogoya telah menghabiskan uang lebih dari Rp 1 miliar untuk membeli berbagai macam senjata api.
Paniel Kogoya mengakui telah membeli empat pucuk senjata api dan semuanya diserahkan kepada KKB Papua.
Mereka semuanya berada di Nduga, Kabupaten Intan Jaya.
"Nama Paniel Kogoya muncul di pengakuan DC dan FA, yang merupakan tersangka pemilik senjata api, sebelum dibeli Paniel Kogoya," kata Iqbal.
"Paniel Kogoya diduga melakukannya bersama Geis Gwijangge, yang menjadi pemasok sejumlah senjata api kepada KKB," imbuh Iqbal.
Iqbal mengungkapkan, sejumlah senjata itu asalnya dari Decky Chandra Warobai, yang statusnya narapidana di Lapan Kelas II Nabire, Decky sebagai penghubung.
Perlawanan keluarga korban KKB
