Biodata Mayjen TNI Dudung yang Diperintah Jenderal Andika Perkasa Ikut Usut Pengeroyokan Kopassus

Mayjen TNI Dudung Abdurachman diperintahkan Jenderal Andika Perkasa untuk ikut usut kasus pengeroyokan Kopassus. Berikut profil dan biodatanya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
KOMPAS TV
Jenderal Andika Perkasa (kiri) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kanan). Diperintah Jenderal Andika Perkasa Ikut Usut Pengeroyokan Kopassus 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang diperintahkan Jenderal Andika Perkasa untuk ikut usut kasus pengeroyokan Kopassus.

Pengeroyokan yang menimpa prajurit Kopassus Serda DB membuat Jenderal Andika Perkasa menerjunkan empat jenderal TNI AD.

Salah satunya adalah Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya.

Mayjen TNI Dudung Abdurachman Perintahkan Copot Spanduk Rizieq Shihab. Ini profil dan biodatanya!
Mayjen TNI Dudung Abdurachman Perintahkan Copot Spanduk Rizieq Shihab. Ini profil dan biodatanya! (youtube/instagram)

Baca juga: Biodata Brigjen TNI Tetty yang Diperintah Jenderal Andika Perkasa Kawal Kasus Pengeroyokan Kopassus

Baca juga: Biodata Letjen TNI Chandra W Sukotjo yang Diminta Jenderal Andika Perkasa Usut Pengeroyokan Kopassus

Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Dia pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu dia  juga mengaku pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.

"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved