Biodata Letjen TNI Chandra W Sukotjo yang Diminta Jenderal Andika Perkasa Usut Pengeroyokan Kopassus

Letjen TNI Chandra W Sukotjo diminta Jenderal Andika Perkasa ikut mengusut kasus pengeroyokan prajurit Kopassus. Berikut profil dan biodatanya

Youtube TNI AD
Letjen TNI Chandra W Sukotjo yang Diminta Jenderal Andika Perkasa Ikut Usut Kasus Pengeroyokan Kopassus. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Letjen TNI Chandra W Sukotjo, salah satu Jenderal TNI AD yang diminta Jenderal Andika Perkasa mengusut kasus pengeroyokan prajurit Kopassus.

Sosok Letjen TNI Chandra W Sukotjo tak asing lagi di kalangan Polisi Militer TNI AD, karena ia menjabat sebagai Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD atau Danpuspomad.

Melansir dari Wikipedia, Mayjen TNI Chandra W Sukotjo lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 14 Januari 1965.

Mayjen TNI Chandra W Sukotjo Baru Dilantik Jenderal Andika Perkasa Jadi Danpuspomad. Profil dan biodatanya ada di artikel ini
Mayjen TNI Chandra W Sukotjo Baru Dilantik Jenderal Andika Perkasa Jadi Danpuspomad. Profil dan biodatanya ada di artikel ini (Youtube TNI AD)

Baca juga: Biodata Mayjen TNI Teguh Arief Asintel Jenderal Andika Perkasa yang Usut Kasus Pengeroyokan Kopassus

Baca juga: Pertama di TNI AD, Jenderal Andika Perkasa Resmikan Penjara Militer Super Ketat, ini Kelebihannya

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 26 Januari 2021 menjabat sebagai Danpuspomad ke-32.

Chandra merupakan alumnus Akademi Militer 1988 yang berasal dari Korps Polisi Militer (CPM).

Jabatan terakhir bintang tiga ini adalah Deputi I Bidang Luar Negeri BIN.

Riwayat Pendidikan Militer:

- Akademi Militer (1988)
- Susarcab POM (1988)
- Diklapa I POM (1994)
- Diklapa II POM (1998)
- Seskoad (2001)
- Susdandenpom (1999)
- Sesko TNI (2012)
- Lemhannas (2015)

Riwayat Pendidikan Dikbangspes:

- Suspa Hartib
- Suspa Idik
- Suspa Lidkrim Pamfik
- Sussarpa Intel
- Suspamin Intel
- Suspa Intelstrat

Riwayat Jabatan

1. Letnan Dua s/d Letnan Satu

- Waka Instalasi Tuntibmil Pomdam II/Sriwijaya (1989)
- Kalakhartib Denpom II/4 Palembang Pomdam II/Sriwijaya (1993—1995)

2. Kapten

- Patiblin Lalin Sihartib Pomdam II/Sriwijaya (1995—1998)
- Kalak Lidkrim/Intel Pomdam II/Sriwijaya (1995)
- Pama Mabes TNI (Diklapa II) (1998)

3. Mayor

- Dandenwalmor Grup C Paspampres (1998—1999)
- Dandenpamsus Yonpam Grup A Paspampres (1999—2000)
- Dandenwalpri Yonpam Grup A Paspampres (2000—2001)
- Pamen Paspampres (Dik Seskoad) (2001—2002)

4. Letnan Kolonel

- Dandenpom VII/3 Bone Pomdam VII/Wirabuana (2002)
- Dandenpom VII/6 Makassar Pomdam VII/Wirabuana (2002—2003)
- Pamen Puspomad (Dik S-2 Luar Negeri) (2003—2004)
- Dandenpom V/4 Surabaya Pomdam V/Brawijaya (2004—2006)
- Kabag Tatib Sdirbinhartib Puspomad (2006—2007)
- Pamen Mabes TNI (2007)
- Pabandya 4/Milhanlugri Paban VI/Mintel Sintel TNI (2007—2008)
- Pabandya B-51 Direktorat B BAIS TNI (2008)
- Gumil Gol IV/Kol Korps Gumil Satinduk BAIS TNI (2008—2009)

5. Kolonel

- Atase Pertahanan RI Turki[2] (2009—2012)
- Pamen Denmabesad (Dik Sesko TNI) (2012—2013)
- Dirbinhartib Puspomad (2013)
- Danpomdam V/Brawijaya[3] (2013—2014)

6. Brigadir Jenderal

- Kasubdit Pasifik Deputi Intelijen Luar Negeri BIN (2014)
- Direktur Amerika & Eropa Deputi Intelijen Luar Negeri BIN (2014)
- Sekretaris I Kedubes RI Australia (2014—2017)

7. Mayor Jenderal

- Deputi I Bidang Luar Negeri BIN[4] (2017—2021)

8. Letnan Jenderal

Danpuspomad (2021—Sekarang)

Diminta ikut mengusut kasus pengeroyokan prajurit Kopassus

Diketahui, Empat jenderal TNI AD diperintahkan Jenderal Andika Perkasa selaku Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mengusut kasus prajurit Kopassus, Serda DB dikeroyok 7 orang.

Selain memerintahkan 4 jenderal TNI AD mengusut kasus tersebut, Jenderal Andika Perkasa juga berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengejar pelaku. 

"Intinya proses dikawal mulai dari Komandan Pusat Polisi Militer (AD), Asisten Intelijen KSAD, Dirkumad, kemudian yang di bawah ditangani langsung oleh Pangdam Jaya.

Kita akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi," kata Jenderal Andika Perkasa saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa (20/4/2021).

Tragis, seorang prajurit TNI kritis dan satu anggota Brimob tewas dikeroyok 7 orang. Mereka sudah tersungkur ke tanah, namun masih ditendang dan dipukuli.
Tragis, seorang prajurit TNI kritis dan satu anggota Brimob tewas dikeroyok 7 orang. Mereka sudah tersungkur ke tanah, namun masih ditendang dan dipukuli. (Tangkapan CCTV)

Menantu Hendropriyono itu menegaskan secara internal masih mendalami terkait keberadaan prajurit Kopassus tersebut di lokasi dan waktu kejadian.

"Kita harus jujur, prajurit kita ini ngapain di situ. Kok berada di situ, jam segitu ngapain dan itu yang sedang kita dalami," kata Andika.

Menurut Andika dilihat dari waktunya, jam dimana prajurit tersebut ditemukan sudah terluka bukanlah jam yang normal seorang prajurit berada di lokasi tersebut.

Untuk itu, kata dia, kegiatan apapun yang dilakukan oleh prajurit tersebut harus dihentikan.

"Oleh karena itu ini harus dihentikan. Tidak boleh ini dilakukan karena memang tidak ada hubungannya dengan tugas pokok kami," kata Andika.

Siapa 4 jenderal TNI AD yang ditugaskan Jenderal Andika Perkasa mengusut kasus ini?

Mereka adalah Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Asisten Intelijen KSAD, Pangdam Jaya, dan Direktur Hukum TNI Angkatan Darat (Dirkumad).

Para jenderal bintang tiga hingga bintang satu tersebut ditugaskan untuk mencari kejelasan terhadap peristiwa tersebut.

Baca berita lainnya terkait prajurit Kopassus dikeroyok 7 orang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved