KKB Papua

Sudah 5 Tukang Ojek Jadi Korban Kebrutalan KKB Papua, Ditikam hingga Ditembak, Berikut Daftarnya

Kurang lebih sudah lima tukang ojek yang menjadi korban kebrutalan KKB Papua di beberapa kasus terakhir. Berikut daftarnya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Foto Jerry Omona/Metromerauke dan Tribun Jakarta
Ilustrasi. Sudah 5 Tukang Ojek Jadi Korban Kebrutalan KKB Papua 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Kurang lebih sudah lima tukang ojek yang menjadi korban kebrutalan KKB Papua di beberapa kasus terakhir.

Apa yang mereka alami pun berbeda-beda, ada yang ditikam hingga ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Korban terbaru adalah Udin (41), yang ditembak mati KKB Papua di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Sosok Udin Tukang Ojek yang Ditembak Mati KKB Papua, Perantauan Sulawesi Dituduh Mata-mata TNI-Polri

Baca juga: KKB Papua Semakin Menggila, 450 Pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam Dikirimkan, Pangdam Minta Waspada

Sebelumnya ada juga yang dibacok hingga ditikam.

Berikut daftarnya dirangkum dari Kompas.com (grup SURYA.co.id).

1. Ditembak kepala tembus ke pipi

Tukang ojek bernama Udin (41) ditembak mati KKB Papua di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/4/2021).

Ternyata, Udin bukan warga asli Papua, terapi berasal dari daerah Bujung Awo atau Bawo, Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. 

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Jenazah Tukang Ojek yang Tewas Ditembak KKB di Papua Dipulangkan ke Makassar'

Udin merantau ke Papua bersama sang istri, Sabrina.

Jenazah Udin dibawa ke Timika, Kabupaten Mimika untuk kemudian diterbangkan ke Makassar. 

Jenazah dibawa menggunakan pesawat berbadan kecil dari Bandara Aminggaru Ilaga ke Bandara Mozes Kilangin Timika didampingi istrinya Sabrina dan rekannya Muh Dwi Akbar Ilham.

Jenazah tiba di Timika, pukul 09.26 WIT kemudian dijemput rombongan dari organisasi Pallawa Siri' Na Pace Timika. 

Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk ditangani.

Setelah pengurusan di kamar jenazah RSUD, jenazah kembali dibawa ke Bandara Mozes Kilangin untuk diberangkatkan ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menggunakan pesawat Sriwijaya Air. 

Ketua Pallawa, Pallawa Siri' Na Pace Timika, Abdul Rahman mengatakan, setiba di Makassar jenazah akan dibawa ke kampung halamannya di Bujung Awo atau Bawo, Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. 

"Perjalanan ke kampung almarhum dengan menempuh perjalanan darat sejauh kurang lebih 100 kilo meter," kata Abdul Rahman.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, saat ini para pelaku dalam pengejaran.

“Korban ditembak saat pulang ke Ilaga usai mengantar penumpang,” kata Kapolda Kamis (15/4).

Dari hasil visum di Puskesmas Ilaga, korban tewas akibat luka tembakan.

“Ada dua luka tembakan ditubuh korban,dibagian kepala tembus pipi kanan dan dibagian dada kanan tembus pinggang sebelah kiri,”singkat Kapolda.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komjen Ahmadi Mustofa Kamal mengungkapkan kronologis kejadiannya.

Dikatakan, pada Rabu 14 April 2021, tim gabungan mendapatkan informasi telah terjadi penembakan di Kampung Eromaga Kabupaten Puncak.

“Mendapati laporan tersebut Tim langsung mendatangi TKP,”jelasnya.

Tim gabungan tiba di TKP, selanjutnya tim mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga menggunakan mobil ambulans.

Pukul 14.35 WIT, korban tiba di Puskemas Ilaga selanjutnya dilakukan Visum Et Repertum.

“Korban ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata pada saat perjalanan pulang ke Kota Ilaga setelah mengantar penumpangnya dari pedalaman,”ungkap Kamal.

2. Tukang Ojek Ditikam

Tukang ojek bernama Rusman tewas setelah ditikam KKB Papua di Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa (9/2/2021) petang.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '6 Anggota KKB Beraksi di Puncak Papua, Tikam Pengojek hingga Tewas'

Kapolres Puncak, AKBP Dicky Saragih membenarkan kejadian tersebut dan menyebut para pelaku adalah KKB Papua.

"Pelaku berjumlah enam orang, kami sedang dalami apakah mereka dari kelompok Lekagak Telenggen atau Militer Murib," kata Dicky, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa malam.

Korban yang berprofesi sebagai tukang ojek pertama kali dilihat oleh saksi DL tengah dianiaya oleh enam orang sekitar pukul 18.30 WIT.

Menurut Dicky, saat itu saksi sedang berjalan dari Kampung Tuanggi menuju Kampung Ilambet dan kemudian melihat sekelompok orang sekira enam orang melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Saksi berusaha memarahi para pelaku yang tidak dikenal sambil melempar para pelaku dengan batu.

Saat itu, para pelaku berlarian kemudian ia berteriak meminta tolong, sehingga beberapa masyarakat keluar dari honai.

"Saksi melihat korban berlari menuju kota, sehingga saksi bersama masyarakat mengejar korban dengan maksud ingin membantu korban," kata dia.  

Namun, tidak sampai 100 meter berlari, korban yang dipapah masyarakat terjatuh sehingga kemudian saksi pergi ke Mapolres Puncak untuk melaporkan kejadian tersebut.

Menurut Dicky, korban yang dibawa ke Puskesmas Ilaga akhirnya tewas.

"Hasil pemeriksaan Dokter di Puskesmas Ilaga, korban mengalami luka tusukan pisau sebanyak dua kali di bagian punggung kiri dan bahu kiri," kata Dicky.

Saat ini, personel Polres Puncak tengah berusaha mendapat identitas para pelaku dan mengetahui motif dari pembunuhan tersebut.

3. Tembak 2 tukang ojek

Aksi keji KKB Papua pimpinan Karel Tipagau dan Undius Waker menembaki dua korban di Distrik Sugapa,Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Senin (14/9/2020).

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Anggota KKB Tembaki 2 Pengemudi Ojek Usai Antar Penumpang di Intan Jaya, Papua'

Kedua korban mengalami luka serius dan kini dibawa ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan Geria Antara saat dihubungi dari Jayapura pada Senin malam membenarkan insiden penembakan dua warga di Sugapa dan mengungkap kronologi kejadian.

Identitas kedua korban adalah Laode Anas (34) dan Fatur Rahman (23).

Ia menuturkan, para pelaku menembaki Laode dan Fatur dalam waktu yang berbeda saat melewati Kampung Mamba, Distrik Sugapa.

KKB Papua menyerang Laode pada pukul 11.15 WIT dan Fatur pukul 11.20 WIT.

Saat itu Laode yang baru saja mengantar penumpang ke Kampung Titigi berniat kembali ke Sugapa.

Namun, di perjalanan pulang, korban ditembaki KKB.

"Korban sempat melihat pelaku (KKB Papua) menembak sekitar tujuh kali dan korban menyelamatkan diri.

Kemudian ia ditolong oleh Serda Ade Ramadhan Babinsa Kodim Persiapan Intan Jaya dan diantar menggunakan kendaraan roda dua dari Kampung Mamba menuju ke Puskesmas Bilogai kampung Yokatapa," ujar I Wayan.

Fatur Rahman menjadi korban kedua yang terjadi sekitar pukul 11.20 WIT.

Fatur juga baru kembali dari Kampung titigi ke Distrik Sugapa dengan membawa penumpang.

Di perjalanan korban ditembaki dari arah ketinggian.

"Ia diselamatkan oleh aparat TNI-Polri yang datang ke lokasi kejadian karena mendapat laporan penyerangan terhadap Laode Anas," kata I Wayan.

Laode mengalami luka tembak di tangan kanan, sedangkan Fatur mengalami luka tembak di perut bagian bawah dan luka di dahi akibat dibacok senjata tajam.

Para pelaku juga merusak sepeda motor milik kedua korban.

”Kedua korban selamat dalam insiden ini.

Kami telah mengevakuasi keduanya dengan pesawat maskapai Rimbun Air ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih memadai,” kata Wayan.

Ia menuturkan, sudah terjadi dua kali insiden penembakan terhadap pengemudi ojek sepeda motor saat melintasi Kampung Mamba.

Pelaku penembakan tersebut diduga adalah KKB yang dipimpin Karel Tipagau dan Undius Waker.

4. Tebas lengan tukang ojek

Tiga hari setelah penyerangan dua pengemudi ojek, KKB Papua kembali menyerang pengemudi ojek lain pada Kamis (17/9/2020) pukul 10.50 WIT.

Melansir dari instagram @puspentni, korban bernama Badawi umur 51 tahun beralamat di Kompleks masjid Kampung Yokatapa.

Korban dibacok dengan menggunakan senjata tajam (Parang) yang menyebabkan tangan sebelah kiri putus. Karena kehabisan darah akhirnya Korban meninggal dunia di tempat.

Korban kemudian dievakuasi oleh masyarakat setempat bersama Aparat TNI-POLRI ke Puskesmas Bilogai menggunakan kendaraan roda empat milik Pasturan.

Di Puskesmas Bilogai, Korban ditangani oleh Tim medis dipimpin dr. Mirza.

Badawi akhirnya meninggal karena kehabisan darah.

Aksi penyerangan diduga dilakukan bukan tanpa sebab.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut KKB menganggap para korban adalah petugas TNI/Polri yang menyamar.

Sebab setelah melancarkan aksinya, KKB Papua juga menyebar fitnah melalui media sosial bahwa para korban adalah anggota TNI/Polri yang menyamar.

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan bahwa Aparat Keamanan TNI Polri sedang melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku.

Situasi Sugapa Kabupaten Intan Jaya sampai dengan hari ini tetap normal namun masyarakat dihimbau untuk waspada.

Selanjutnya Ia menyayangkan kejadian penyerangan terhadap warga sipil yang tak berdosa dan mengharapkan aksi-aksi keji semacam ini bisa dihentikan agar masyarakat Papua bisa hidup tenang dan damai.

Ikuti berita tentang KKB Papua di surya.co.id.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved