KKB Papua
Banyak Prajurit TNI Gabung Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat? Berikut Klaim Juru Bicara OPM
Benarkah banyak prajurit TNI gabung Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) untuk Papua merdeka?
SURYA.co.id | JAKARTA - Benarkah banyak prajurit TNI gabung Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) untuk Papua merdeka?
Juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sembon mengungkapkan, kukan kali ini saja prajurit TNI bergabung ke TNPPB.
Menurut Sebby, pad atahun 1970 hingga 1980, banyak yang bergabung ke TPNPB.
Seperti diketahui, TPNPB merupakan organisasi sayap militer OPM.
Kali ini, Sebby mengklaim ada seorang prajurit TNI bernama Lucky Matun yang bergabung dengan TPNPB.
Dia bergabung sejak bulan Februari 2021.
Baca juga: Kejamnya KKB Papua, Berondong Peluru Siswa SMA dan Bacok Kepala Setelah Ditelepon Orang Tak Dikenal
“Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu, dan saat ini bersama pasukan TPNPB,” ujar Sebby Sembon melalui pesan singkatnya, Jumat (16/4/2021).
Sebby menyatakan prajurit TNI itu bergabung dengan TNPPB karena kesadaran sendiri.
“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya. Bahkan dia juga menyerang pos TNI Bulapa,” ujarnya.

Dalam serangan itu, lanjut Sebby, TPNPB berhasil menembak tiga anggota TNI di pos.
Ditanya apakah prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api, Sebby mengatakan, masih akan melakukan pengecekan.
“Bagian itu belum dilaporkan kepada kami,” kata Sebby.
Sebby mengklaim, ini bukan kali pertama prajurit TNI bergabung dengan OPM.
“Bukan pertama, dulu-dulu juga ada yang bergabung, tahun 1970-an 80-an banyak yang bergabung ke TPNPB,”ungkapnya.
Mereka termasuk deklarator 1 Juli 1971 Seth Jafet Rumkorem yang juga mantan anggota Kostrad.
“Elieser Awom dari Brimob Kotaraja Papua di Tahun 1980-an, Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari tahun 1990-an,” jelasnya.
Bahkan hingga kini, Sebby mengklaim banyak yang mendukung perjuangan OPM.
“Sekarang juga banyak yang undur diri dari anggota TNI Polri, ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi dan baru-baru ini di tangkap itu termasuk yang mendukung TPNPB, dan mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,”paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Sebby kembali menegaskan, agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.
“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI jangan menggunakan tenaga masyarak sipil dan masyarakat pendatang untuk memata- matai kami masyakat Papua dengan berbagai alasan seperti Pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakean dll”.
“Bila itu cara yang negara Indonesia pakai untuk intelijen kami sudah tau cara-cara itu, maka kami tidak segan-segan tembak mati,”ancamnya.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Reza Nur Patria saat dikonfirmasi terkait adanya prajurit TNI tang bergabung dengan TPNPB OPM, belum memberikan penjelasan.
“Selamat siang, jika ada perkembangan saya sampaikan, terima kasih,” ujar Kapendam melalui pesan singkatnya.
KKB Papua tembak siswa SMA dan ojek online
Kejamnya KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen yang memberondong peluru kepada siswa SMA dan membacok kepala korban. Sebelumnya, mereka menembak ojol.
Peristiwa tersebut terjadi setelah siswa SMA bernama Ali Mom ini ditelepon orang tak dikenal dan disuruh membeli rokok dan pinang.
Ali Mom kemudian diminta memberikan pesanan tersebut ke Kampung Uloni.
Namun, di tengah jalan, sekelompok KKB Papua memberondongkan peluru ke tubuh Ali Mom.
Melihat Ali Mom sekarat, anggota KKB Papua tersebut membacaok kepala korban hingga tersungkur tak bernyawa lagi.
Ali Mom (16) ditembak mati oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/4/2021).
Dia tewas dengan dua luka tembakan dan bacokan.
"Ali Mom (16 tahun) ditemukan tewas dengan dua luka tembak di bagian kepala dan punggung, serta luka bacokan di bagian kepala," tutur Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri .
KKB juga membakar motor Yamaha Jupiter MX yang dipakai oleh korban.
"Sepeda motor yang digunakan korban pun ikut dibakar saat itu juga," tutur dia.
Irjen Mathius D Fakhiri menduga penembak siswa SMA Ali Mom adalah kelompok yang sama dengan pembunuh tukang ojek bernama Udin pada Rabu (14/4/2021) lalu.
Ia menduga, pembunuhnya kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
"Pelaku diduga adalah KKB pimpinan Lekagak Telenggen," katanya.
Insiden itu bermula ketika korban mendapatkan telepon dari orang tak dikenal.
Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan, mulanya Ali Mom mendapatkan telepon dari orang tak dikenal sekitar pukul 18.30 WIT.
Penelepon tersebut meminta Ali Mom membeli rokok dan pinang, kemudian menyuruh korban mengantar pesanan ke Kampung Uloni.
Ali Mom pun kemudian menurutinya dan pergi menuju Kampung Uloni dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX.
Saat berada di pinggir jalan, korban diserang dengan tembakan dan bacokan.
"Sesampainya di pinggir jalan Kampung Uloni, korban langsung ditembak dengan menggunakan senjata api sebanyak dua kali dan korban juga dibacok di bagian kepala, seketika korban tewas di TKP," kata Fakhiri.
Kronologis Penembakan
Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, dari laporan yang diterima, pada Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 18.30 WIT korban ditelepon oleh orang tak dikenal yang memintanya untuk membelikan rokok dan pinang.
"Pelaku juga meminta agar barang belanjaan tersebut diantarkan ke Kampung Uloni Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak," kata Fakhiri kepada awak media, Jumat (16/4/2021).
Korban pun memenuhi permintaan tersebut dan mengantar barang-barang tersebut ke lokasi yang telah disebutkan dengan menggunakan sepeda motor Jupiter MX-King.
Sesampainya di pinggir jalan Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, korban langsung ditembak dengan menggunakan senjata api sebanyak dua kali di bagian kepala dan dibacok juga di bagian kepala.
Korban tewas di lokasi kejadian dan motor miliknya dibakar pelaku.
"Korban ditembak di bagian kepala dari pelipis kanan tembus ke pelipis kiri, luka tembak pada punggung kanan bagian belakang tembus hingga ke bahu kanan atas dan mengenai rahang kanan," kata Fakhiri.
Pada Jumat pagi, sekitar pukul 06.30 WIT, keluarga korban dan warga mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah korban setelah mendapatkan informasi mengenai penembakan tersebut.
Jenazah AM kemudian dievakuasi ke rumahnya di jalan pinggir Kampung Ilambet, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Selanjutnya, aparat TNI-Polri mendatangi rumah korban untuk mengevakuasi korban ke Puskesmas Ilaga agar mendapatkan pemeriksaan secara medis.
Setelah mendapatkan pemeriksaan secara medis aparat TNI-Polri menyerahkan jenazah korban kepada keluarga korban di rumah duka.
Tutup Akses dari Beoga
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri meminta kepada aparat TNI-Polri yang ada di Beoga agar menutup akses pelarian KKB dari Beoga menyusul tewasnya seorang siswa SMA yang ditembak oleh KKB.
Kapolda juga meminta aparat mewaspadai KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang masih berada di Ilaga.
"Saya minta agar agar aparat TNI-Polri tetap waspada dan jangan mudah terpancing dengan penembakan yang dilakukan," kata Fakhiri kepada awak media di Mapolda Papua di Jayapura, Jumat (16/4/2021).
Dia berharap aparat kepolisian waspada jangan sampai kelompok ini mengambil senjata dari aparat TNI-Polri.
"Kita bisa memutus mata rantai ini dengan lebih tenang, saya berharap kita juga bisa memutus logistiknya,"
AM, seorang siswa SMA di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (15/4/2021) kemarin di Kampung Tagalauw, Kabupaten Puncak.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan korban adalah siswa kelas III SMA Negeri 1 Ilaga.
Dia ditembak di bagian kepala.
Sebelumnya, KKB Papua ini juga diduga menembak seorang tukang ojek bernama Udin (41) di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (14/4/2021).
Udin tertembak dua kali di bagian dada menembus punggung dan di bagian pipinya.
Jasad Udin pun dibawa dengan pesawat berbadan kecil dari Bandara Aminggaru Ilaga ke Bandara Mozes Kilangin Timika.
Selanjutnya jenazah diberangatkan ke Makassar melalui Bandara Sultan Hasanuddin.(Tribunnews.com/Tribunpapua.com/wartakota)
Baca berita lainnya terkait kekejaman KKB Papua terhadap warga sipil