KKB Papua
Profil Satgas Yonif 756/WMS, Pasukan Berlambang Piton yang Bantu Warga Korban Kekejian KKB Papua
Inilah profil Satgas Yonif 756/WMS, pasukan berlambang ular piton yang membantu warga korban kekejian KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah profil Satgas Yonif 756/WMS, pasukan berlambang ular piton yang membantu warga korban kekejian KKB Papua.
Diketahui, Satgas Yonif 756/WMS turun tangan membantu kesehatan warga di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Hal ini lantara puskesmas di wilayah tersebut dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada 2018 silam.

Baca juga: Puskesmas Dibakar KKB Papua, Pasukan Berlambang Ular Piton Turun Tangan Bantu Warga Kampung Opitawak
Baca juga: KKB Papua Dikepung Satgas Nemangkawi dan Tak Dapat Dukungan, Tokoh Pemuda Berpihak ke TNI-Polri
Melansir dari Wikipedia, Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili atau Yonif 756/WMS adalah sebuah batalyon infanteri TNI yang berada di bawah komando Korem 172/Praja Wira Yakthi Kodam XVII/Cenderawasih.
Markas Batalyon ini berada di Kulagaima, Wamena, Jayawijaya, yang terdiri dari Markas Batalyon, Kompi Markas, Kompi Bantuan, Kompi Senapan D, dan Kompi Senapan E.
Sedangkan Kompi Senapan A bermarkas di Arso, Kabupaten Keerom, Kampi Senapan B bermarkas di Lereh, Jayapura, dan Kompi Senapan C bermarkas di Senggi, Kabupaten Keerom.
Batalyon ini dibentuk pada tanggal 29 November 2004.
Kata Wimane berarti Ksatria yang selalu siap untuk perang, sedangkan Sili adalah Jagat Raya.
Sehingga secara keseluruhan Wimane Sili berarti Ksatria yang selalu siap untuk perang.
Arti Lambang
- Tunggul Yonif 756/Wimane Sili Kodam XVII/Cenderawasih terbentuk empat persegi panjang dibuat dari bahan beludru warna dasar hijau tua/hijau rumput dan berjumbai kuning emas dari benang sutera panjang sisi tepinya.
- Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan pataka kodam XVII/Cenderawasih.
- Pada bagian muka sebekah kiri dilukiskan Tunggul Yonif 756/Wimane Sili dengan susunan sebagai berikut:
1. Ular Piton Hijau
2. Tombak
3. Untaian rantai melingkar
4. Pita seloka dengan tulisan ”Wimane Sili”
- Ular Piton Hijau melilit tombak melambangkan kekuatan, keuletan, ketahanan dan ketangguhan dalam menghadapi segala ancaman baik ancaman dari luar maupun ancaman dari dalam demi tetap terjaganya keutuhan NKRI.
Bantu kesehatan warga korban kekejian KKB Papua
Pasukan Satgas Yonif 756/WMS bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menggelar pelayanan kesehatan keliling di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Pasukan berlambang ular piton itu turun tangan membantu kesehatan warga karena puskesmas di wilayah tersebut dibakar KKB Papua pada 2018 silam.
Melansir dari laman tniad.mil.id, hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 756/WMS Mayor Inf Marolop Edison Bala Hutapea dalam rilis tertulisnya di Timika, Papua, Selasa (30/3/2021).
Dikatakan Dansatgas, pelayanan kesehatan gratis berupa pemeriksaan dan pengobatan itu, merupakan wujud nyata Satgas Yonif 756/WMS membantu mengatasi kesulitan masyarakat akan akses kesehatan.
“Terlebih Puskesmas di sini telah dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Maret 2018 lalu, sehingga masyarakat tidak bisa mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikannya, selain itu gelar pelayanan kesehatan gratis ini juga untuk menjamin kesehatan masyarakat Kampung Opitawak yang sebagian besar baru kembali dari pengungsiannya di Timika untuk menghindari teror kekejaman dari KKB Papua.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk menjadikan masyarakat yang sehat sehingga dapat bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya disini membangun Papua yang aman, damai, dan sejahtera dalam mewujudkan Indonesia maju,” ujarnya.
Sementara itu, Nemanus Omabak salah satu warga Kampung Opitawak menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kepedulian Satgas Yonif 756/WMS bersama Dinas Kesehatan yang telah mendatangi kampungnya dan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada warga.
“Kami berharap bapak-bapak TNI dapat terus berkunjung ke kampung ini, karena kehadiran bapak-bapak tidak saja peduli atas kesehatan kami semua.
Juga memberikan perasaan aman bagi masyarakat kampung yang trauma akibat kejahatan dari KKB Papua,” pungkasnya.
Baca juga: Daftar Kebrutalan KKB Papua Jhony Botak yang Kini Terjepit, Diburu Satgas Nemangkawi Hidup atau Mati
Baca juga: Pernah Basmi KKB Papua, Jenderal dari Kopassus I Nyoman Cantiasa Ajari Pasukan Bertempur: Kau Sikat
KKB Papua Dikepung Satgas Nemangkawi dan Tak Dapat Dukungan
Sementara itu, KKB Papua saat ini sedang terdesak karena dikepung Satgas Nemangkawi dan tak dapat dukungan dari masyarakat.
Masyarakat lebih memilih mendukung TNI-Polri untuk menjaga keamanan dari gangguang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Contohnya seperi yang dilakukan Tokoh Pemuda Jayawijaya Heskia Hubi.
Melansir dari Antara, Heskia Hubi menyampaikan dukungan pemuda kepada TNI-Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat hingga ke pelosok kampung di wilayah pegunungan Tengah.
"Dan khusus Binmas Noken Polri sangat baik dalam pelayanan karena sampai ke kampung kampung.
Seperti ke kampung kami dengan adanya Polri sebagai masyarakat merasa aman" ujar Heskia Hubi saat dikunjungi personel Binmas Noken yang dipimpin AKP Harbani Paruki bersama dua personel lainnya, Sabtu (27/3/2021).
Heskia Hubi menambahkan, pemuda Jayawijaya Papua mendukung pembangunan di Papua demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua.
"Kami para pemuda sangat mendukung pembangunan di wilayah Papua dan lebih khususnya di Wamena karena pembangunan sangat penting untuk dilanjutkan.
Dengan adanya pembangunan masyarakat bisa merasakan kepedulian pemerintah kepada kami" kata Heskia.
Di tengah serangan fisik dan media dari KKB Papua, menurut Hiskia, para pemuda sebagai generasi penerus bangsa haruslah pintar memilah kebenaran informasi yang beredar di masyarakat.
"Secara garis besar isu atau berita hoaks sangat berpengaruh kepada para pemuda. Namun kami tolak informasi hoak karena dapat berpengaruh kepada masa depan kami dan merugikan banyak orang" ujarnya.
Heskia berharap, para Orang Asli Papua (OAP) bisa turut serta membantu Polri dalam segala kegiatan Binmas Noken.
Menyinggung penerimaan Bintara Noken Polri, menurut Heskia,sebagai tokoh pemuda sangat berharap kepada adik-adik pemuda di kampungnya dan di gerejanya dapat direkrut menjadi anggota Kepolisian Bintara Noken
"Saya sangat mendukung program Polda Papua dalam perekrutan anggota Kepolisian Bintara Noken Polri" harapnya.
Heskia juga mengharapkan, para pemuda di Wamena untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX Papua sebagai tuan rumah .
"Saya mengucapkan terimakasih kepada personel Binmas Noken Polri dimana melaksanakan program yang menyentuh kebutuhan masyarakat di kampung Wesagenya.
Dan Binmas Noken harus tetap jalankan programnya" ujar Heskia.
Baca berita KKB Papua lainnya