KKB Papua

Video Pentolan KKB Papua Perintahkan Culik Gadis Demi Makan, Putus Asa Dikepung Satgas Nemangkawi

Viral video pentolan KKB Papua perintahkan culik gadis dan mengancam akan membunuh anak-anak demi mendapatkan uang untuk makan.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Tangkapan IG
Video pentolan KKB Papua perintahkan culik gadis dan bunuh anak-anak di kampung halaman Bupati Paniai demi mendapatkan uang untuk makan. Mereka merasa putus asa dikepung Satgas Nemangkawi. 

"Pasca kontak tembak di mile 53 lalu, kami melakukan penyelidikan, dan diketahui ada korban lain dari kelompok KKB yang juga terkena tembakan.

Hal ini juga dikuatkan dengan adanya postingan di media sosial yang diunggah dari kelompok mereka," kata Era, dalam konfrensi pers di Timika, Rabu (17/3/2021).

Konfrensi pers itu juga diikuti Dandim Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, Danlanud Letkol Pnb Surono, dan Danlanal Letkol (P) Deni Indra.

Menurut Era, Jerman Elas terlibat dalam penyerangan Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Mimika, pada 30 Maret 2020 lalu bersama KKB.

Dalam penyerangan itu, seorang warga negara New Zealand bernama Grand Thomas Wall meninggal dunia, setelah mengalami luka tembak.

Penyerangan itu dipimpin Joni Botak, Gusbi Waker, dan Antonius Aim.

"Dari kasus tersebut, sudah beberapa anggota kelompoknya yang berhasil ditangkap dan menjalani persidangan," ujar Era.

Selain menewaskan Ferry Elas dan Jerman Elas, Era menambahkan, dalam kontak senjata di hutan Mile 53, terdapat dua anggota KKB terkena tembak, yakni Antonius Aim dan Jasko Komagal.

"Hal ini berdasarkan penyelidikan kami, dan juga informasi masyarakat, serta unggahan informasi dari media kelompok tersebut," pungkas Era.

Pentolan KKB kembali ke NKRI

Didampingi ibu dan istri, pimpinan KKB di Distrik Kosiwo, Kabupaten Yapen, Papua, menyerahkan diri dan menyatakan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rabu (17/3/2021).

Saat itu, Noak Orarei mencium bendera merah putih di depan Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi.

"Saya NKRI, Saya Indonesia," kata Noak di halaman Polres Kepulauan Yapen. 

Noak juga menyerahkan dua senjata rakitan, amunisi dan bendera bintang kejora dan seragam loreng.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan, pendekatan yang dilakukan aparat keamanan untuk mengajak Noak bergabung lagi dengan NKRI tak mudah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved