KKB Papua
Video Pentolan KKB Papua Perintahkan Culik Gadis Demi Makan, Putus Asa Dikepung Satgas Nemangkawi
Viral video pentolan KKB Papua perintahkan culik gadis dan mengancam akan membunuh anak-anak demi mendapatkan uang untuk makan.
SURYA.CO.ID - Viral video pentolan KKB Papua perintahkan culik gadis dan mengancam akan membunuh anak-anak demi mendapatkan uang untuk makan.
Seperti diketahui, siasat Satgas Nemangkawi mengepung tempat-tempat publik demi menghindari serangan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) membuat KKB Papua kelaparan.
Dari obrolan pentolan KKB Papua dengan anggotanya melalui handytalky (HT), mereka sudha merasakan susah makan dan putus asa.
Mereka pun memilih mundur dan mengancam akan menyerang kampung halaman Bupati Paniai di Distrik Kebo, Intan Jaya, Papua.
Dalam kondisi putus asa akibat tak diberi ruang gerak oleh Satgas Nemangkawi, KKB Papua pun melakukan intimidasi dan propaganda.
Baca juga: Siasat Satgas Nemangkawi Berhasil Bikin KKB Papua Kelaparan, Video Dialog Pimpinan OPM Curhat di HT

Video tersebut merekam bagaimana KKB Intan Jaya berkomunikasi melalui HT dengan pentolan KKB yang semakin terdesak.
Bahkan dalam rekaman tersebut, mereka akan menculik gadis untuk dilecehkan hingga melakukan tindak kejahatan yang lain.
Khusus di kampung halaman Bupati Paniai, mereka mengancam akan membunuh anak-anak di sana.
Hal itu imbas dari Bupati dianggap tidak bertanggungjawab atas uang klaim mereka sekitar Rp 2,3 miliar.
Mereka akan bersikap brutal, termasuk akan menembnaki pesawat dan helikopter yang berada di kabupaten tersebut.
Mereka juga memerintahkan menculik seorang gadis dan menyiapkan kebun sebagai tempat melakukan pelecehan. Mereka juga ingin membunuh anak-anak.
Saat ini Satgas Nemangkawi semakin menggiatkan operasi setelah ulah KKB Papua yang kian beringas, di antaranya menyandera pilot dan penumpang Susi Air.
Dalam video viral di Instagram, tampak seorang pimpinan OPM berkomunikasi dengan pentolan KKB Papua Lainnya.
Mereka berkomunikasi menggunakan alat handytalky (HT). Keduanya sama-sama menceritakan kondisinya.
Bahkan, salah satu pentolan OPM memilih mundur duluan.