Biodata Ni Luh Putu Sugianitri Pengawal Setia Soekarno yang Meninggal, Tak Mau Jadi Ajudan Soeharto

Pengawal setia Soekarno, Ni Luh Putu Sugianitri meninggal dunia pada Senin (15/3/2021). Tak mau jadi ajudan Soeharto. Ini profil dan biodatanya

Istimewa/Wartakota
Ni Luh Putu Sugianitri Pengawal Setia Soekarno Meninggal Dunia. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Pada suatu kesempatan, Nitri pernah bertanya soal serah terima jabatan presiden dengan Soeharto.

Soekarno menjawab bahwa hal tersebut dilakukannya demi menjaga Indonesia dari kehancuran.

5. Menolak jadi ajudan Soeharto

Wanita yang kini berusia 71 tahun itu juga menolak dijadikan ajudan Ibu Tien Soeharto.

“Saya diminta jadi ajudan Ibu Tien, saya langsung lari kawin, karena saya tidak mau. Saya tidak mau jadi ajudan Soeharto, saya tau apa yang dia lakukan,” ucapnya yang dikutip dari Merdeka (18/08/2020).

Pada sumber lainnya, Nitri menolak karena sakit hati pernah dituduh menjadi pacar Soekarno, seperti yang dilansir dari Balicitizen (06/08/2019).

Menjadi orang yang pernah berada dekat dengan Soekarno tentu merupakan sebuah kebanggaan yang luar biasa.

Seperti kisah Ni Luh Putu Sugianitri di atas, dirinya bahkan turut menjadi saksi sejarah di kehidupan Sang Putera Fajar usai tak lagi menjabat sebagai presiden Indonesia. 

Mbah Waris Mantan Pengawal Presiden Soekarno

Mbah Waris saat ditemui TribunJatim.com (grup surya.co.id), di sela dirinya yang menjajakan koran di Jalan Panjang Jiwo Kota Surabaya, Rabu (11/9/2019). Mbah Waris pernah menjadi pengawal Presiden Soekarno
Mbah Waris saat ditemui TribunJatim.com (grup surya.co.id), di sela dirinya yang menjajakan koran di Jalan Panjang Jiwo Kota Surabaya, Rabu (11/9/2019). Mbah Waris pernah menjadi pengawal Presiden Soekarno (Yusron Naufal Putra/TribunJatim.com)

Siapa sangka, pria renta penjual koran di Jalan Panjang Jiwo Surabaya merupakan sosok spesial.

Dia adalah Mbah Waris, mantan pengawal Presiden Soekarno yang saat ini berjuang menyambung hidup dengan menjajakan koran di tepi jalan.

Mbah Waris yang ditemui saat berjualan ini, hanya memakai topi untuk melindungi dari terik panas matahari.

Tak henti-henti ia melambaikan koran yang ia pegang di tangan keriputnya kepada kendaraan yang berlalu lalang di dua arah Jalan Panjang Jiwo itu.

Tak banyak kendaraan yang berhenti untuk membeli korannya, bahkan beberapa kendaraan tak menghiraukan Mbah Waris.

"Ini belum laku dek," katanya saat ditemui TribunJatim.com (grup surya.co.id), Rabu (11/9/2019).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved