Biodata Ni Luh Putu Sugianitri Pengawal Setia Soekarno yang Meninggal, Tak Mau Jadi Ajudan Soeharto
Pengawal setia Soekarno, Ni Luh Putu Sugianitri meninggal dunia pada Senin (15/3/2021). Tak mau jadi ajudan Soeharto. Ini profil dan biodatanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
2. Mendaftar Polwan
Nitri mengawali kisahnya dengan masuk sebagai anggota Polisi Wanita (Polwan) saat mendaftar di Bali pada tahun 1964.
Saat itu usianya masih 16 tahun dan baru saja tamat SMP.
Uniknya, Nitri mencuri umur 2 tahun lebih tua menjadi 18 tahun agar bisa diterima.
Dirinya pun berhasil lulus dan menjalani pendidikan di Sukabumi, Jawa Barat.
3. Terpilih jadi pengawal Soekarno
Nitri sendiri kerap diminta untuk tampil menari di acara-acara kepresidenan.
Nitri berhasil terpilih menjadi ajudan anak-anak Bung Karno setelah pasukan pengawal presiden, Cakra Birawa, dibubarkan dan diganti dengan pengawal Kepolisian.
Dari sana, perlahan Nitri dipercaya untuk mengembang tanggung jawab yang lebih besar lagi, yakni menjadi ajudan Soekarno.
Ada banyak kisah yang dijalaninya pada saat itu. Terutama soal kegemaran Soekarno akan makanan.
4. Jadi saksi setelah Soekarno tak jadi presiden
Nitri sendiri diangkat menjadi ajudan Soekarno setelah peristiwa tragedi tanggal 30 September atau G30S/PKI terjadi.
Saat itu, dirinya menjadi saksi setelah Soekarno tak lagi menjadi presiden RI.
Menurut Nitri, Bung Besar dilarang berbicara politik, tidak boleh mengundang tamu, hingga tidak boleh ke mana-mana kecuali hanya di Istana saja.
Bahkan ia tahu bahwa Soekarno juga tidak punya uang sepeser pun di kantongnya meski hanya untuk membeli kue.