Biodata Briptu Herlis Anggota Brimob yang Gugur Saat Buru Ali Kalora Cs, Sempat Janji ini ke Ayahnya

Briptu Herlis, anggota Brimob yang gugur saat memburu Ali Kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ini profil dan biodatanya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase handover/facebook via Tribun Palu
Briptu Herlis (kiri), Anggota Brimob yang Gugur Saat Buru Ali Kalora Cs. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Briptu Herlis, anggota Brimob yang gugur saat memburu Ali Kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Prajurit Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) itu gugur dalam baku tembak yang terjadi di Pegunungan Kilo 7 Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (3/3/2021).

Briptu Herlis merupakan warga Desa Kondara, Kecamatan Pangkue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Perburuan Ali Kalora Cs Makan Korban Lagi 1 Brimob, Sebelumnya Anak Buah Jenderal Andika Perkasa

Baca juga: Update Perburuan Ali Kalora cs, Tinggal Punya 3 Pucuk Senjata dan Makin Terdesak: Menyerah atau Mati

Ia dikenal sebagai sosok yang pendiam dan penyayang keluarga.

Briptu Herlis merupakan lulusan Akpol angkatan 2013.

Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, Ibunya sudah meninggal dunia.

Berikut rangkuman fakta tentang sosok Briptu Herlis dilansir dari Tribun Palu dalam artikel 'Duka Keluarga Menanti Jenazah Briptu Herlis yang Gugur Saat Kontak Tembak dengan MIT Poso'

1. Janji kepada sang ayah

Rasa kehilangan diucapkan Asti (35), sepupu Briptu Herlis.

Keluarga masih tidak percaya, adiknya itu akan gugur dalam keadaan bertugas.

"Kami dengar kabar sekitar jam 4 sore, sampai sekarang masih belum percaya kalau adikku itu sudah meninggal," kata Asti.

Sebelum masuk ke hutan dan melanjutkan tugas, Briptu Herlis sempat menghubungi sang ayah dan pamit.

Ia juga berjanji akan kembali pulang ke rumah dan bertemu sang ayah.

"Komunikasi terakhir itu. Makanya kami masih tidak percaya. Sebelum masuk hutan dia pamit ke papanya," cerita Asti.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved