Ali Kalora Turun Gunung saat Briptu Herlis Gugur, Ternyata Kekuatan Teroris MIT Poso Cuma Segini
Ali Kalora diduga turun gunung saat kontak senjata teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan Satgas Madago Raya di Poso, Sulawesi Tengah.
Santoso tewas saat baku tembak dengan petugas Satgas Operasi Tinombala terjadi 18 Juli 2016.
Lalu, bagaimana kekuatan teroris MIT Poso saat ini?

Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, mengatakan saat ini jumlah anggota MIT Poso hanya berjumlah 9 orang, setelah dua di antaranya tewas dalam kontak senjata, Senin (1/3/2021).
“InsyaAllah tinggal sembilan orang, jangan bertambah lagi lah,” kata Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, Selasa (2/3/2021) sore.
Sampai saat ini belum ada ketambahan anggota kelompok MIT, namun dibenarkan adanya simpatisan yang masih membantu mereka.
Ia juga menambahkan, saat ini kondisi DPO MIT Poso melemah dalam hal logistik.
Selama ini kelompok MIT Poso hanya bergantung kepada masyarakat, jika tidak diberikan makanan warga akan dipaksa dan diteror.
"Sampai sekarang yang kami tahu ada tiga senjata yang mereka miliki, satu senjata panjang dan dua pendek," jelasnya.
Polri dan TNI juga berupaya agar simpatisan MIT Poso terus berkurang.
"Sekarang masyarakat sudah lakukan perlawanan. Kalau simpatisan sudah mulai berkurang dan tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan semua pihak termasuk pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, Komandan Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf meminta para DPO MIT segera menyerahkan diri.
Sebab aparat dari Satgas Madago Raya akan bertindak keras jika para DPO tetap melancarkan aksinya.
"Kami berharap kalau mereka mau kembali ke masyarakat, lebih baik menyerah saja. Daripada kami buru, tinggal menunggu akan tertangkap," kata Farid.
MIT Makin Terdesak

SURYA.co.id mengutip dari Kompas.com yang melansir berita BBC Indonesia, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, menengarai kelompok MIT pimpinan Ali Kalora saat ini semakin terdesak.