Biodata Irjen Nana Sudjana, Eks Kapolda Metro yang Jadi Kapolda Sulut, IPW Sebut Turun 'Derajat'
Berikut ini profil dan biodata Irjen Nana Sudjana, mantan Kapolda Metro Jaya yang kini menduduki jabatan baru sebagai Kapolda Sulawesi Utara (Sulut).
SURYA.CO.ID - Berikut ini profil dan biodata Irjen Nana Sudjana, mantan Kapolda Metro Jaya yang kini menduduki jabatan baru sebagai Kapolda Sulawesi Utara (Sulut).
Irjen Nana Sudjana sebelumnya didepak dari jabatan Kapolda Metro karena kasus pelanggaran protokol kesehatan yang melibatkan Rizieq Shihab.
Sebelum mendapat jabatan Kapolda Sulut, Irjen Nana Sudjana menduduki jabatan baru yaitu Koorsahli Kapolri.
Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.
Dimutasinya Irjen Nana Sudjana sebagai Kapolda Sulut kali ini, disebut Indonesia Police Watch (IPW) sebagai penurunan derajat.
"Ini agak aneh, sebab posisi Nana turun "derajat", dari Kapolda Metro Jaya menjadi Kapolda Sulut," sebut Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dikutip dari tribunnews.com (grup surya.co.id), Jumat (19/2/2021).
• 5 Fakta Pembunuhan Terapis Pijat di Mojokerto Terungkap, Kabur Telanjang Hingga Dihantui Korban
Baca juga: Pandangan Pengamat Politik terkait Demokrat Bawa Nama Emil Dardak ke Pentas Pilkada DKI Jakarta
Mutasi terhadap Irjen Nana Sudjana ini sesuai dengan surat telegram rahasia (STR) dengan nomor ST/318/II/2021 tertanggal 18 Februari 2021.
STR tersebut ditandatangani oleh Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Sutrisno Yudhi Hermawan atas nama Kapolri.
Selain Irjen Nana Sudjana, ada 24 perwira tinggi dan menengah yang masuk dalam gerbong mutasi pertama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Siapa sebenarnya Irjen Nana Sudjana?
Berikut profil dan biodatanya:
1. Rekam Jejaknya

Irjen Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965.
Ia merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian RI tahun 1988 pada bidang intel.
Sebelumnya, Nana pernah menduduki jabatan diantaranya Kapolresta Solo tahun 2010 yang saat itu Wali Kotanya adalah Jokowi.
Nana Sudjana kemudian digantikan Listyo Prabowo yang kini menjadi Kapolri.
Dari Solo, Nana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng tahun 2011.
Lalu beralih Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri pada tahun 2012 dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada tahun 2013.
Pada 2014, ia menjadi Dirintelkam Polda Jawa Timur.
Ia juga pernah menjadi Wakapolda Jambi pada 2015 dan Wakapolda Jawa Barat pada 2016.
Jenderal bintang dua ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.
Pada 7 Januari 2020, ia mengemban amanat sebagai Kapolda Metro Jaya ke-39 menggantikan Gatot Eddy Pramono yang dilantik sebagai Wakapolri.
Berikut riwayat jabatan selengkapnya:
- Pamapta Polresta Yogyakarta (1988)
- Kapolsekta Umbulharjo Polresta Yogyakarta
- Kasat Intel Polres Metro Jakbar (2001)
- Kapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakbar (2002)
- Kapolres Probolinggo (2006)
- Wakapolwiltabes Surabaya (2008)
- Analis Utama Tk. III Baintelkam Polri
- Kapoltabes Surakarta (2010)
- Dirintelkam Polda Jateng (2011)
- Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012)
- Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013)
- Dirintelkam Polda Jatim (2014)
- Wakapolda Jambi[2] (2015)
- Wakapolda Jabar (2016)
- Dirpolitik Baintekam Polri[3] (2016)
- Kapolda NTB (2019)
- Kapolda Metro Jaya (2019)
2. Geng Solo
Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro Jaya, beberapa waktu lalu, menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan 'Geng Solo' di Polri.
Ini karena selain Nana, sebelumnya Listyo Sigit Prabowo, juga mantan Kapolresta Solo, terlebih dahulu promosi menjadi Kabareskrim.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Syahputra Pane mengatakan tantangan berat yang dihadapi Nana Sujana di Polda Metro Jaya.
Tantangan itu adalah kemacetan lalu lintas yang luar biasa di Jakarta dan sempat 'memperangkap' Presiden Jokowi dalam kesemrawutan lalu lintas.
"Soal lalu lintas ini perlu menjadi prioritas Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya," katanya.
Selain itu kasus narkoba yang terus melonjak ancaman terorisme dan aksi demo, terutama dari kelompok radikal.
"Nana Sudjana perlu aktif melakukan pendekatan kepada para ulama dan komunitas keagamaan, seperti yang dilakukan Gatot selama ini."
"Sedangkan kriminal lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih tergolong wajar," ucapnya.
3. Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan
Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Nana sempat berjanji akan mengawal penyidikan kasus penyiraman air keras pada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Janji ini disebut Nana setelah Polri mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan pada 26 Desember 2020.
"Saya akan mengawal kasus ini, terus mengawal," tutur Nana di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
Sayangnya, tetap ada rasa ketidakpuasan atas pengungkapan kasus itu.
Selama memimpin Polda Metro Jaya, terdapat beberapa kasus yang mendapat sorotan karena berhasil ditangani Nana, yakni penyerangan kelompok John Kei pada Juni tahun 2020.
Lalu, ia juga berhasil mengungkap kasus pencabulan 305 anak di Jakarta yang melibatkan WNA asal Perancis.
4. Jabatan Kapolda Metro Jaya Dicopot

Pada bulan November lalu, eks Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mencopot dua Kapolda yang dianggap tidak melaksanakan perintah dalam penegakan protokol kesehatan terkait pencegahan penularan Covid-19.
Satu di antaranya Irjen Pol Nana Sudjana.
Pencopotan itu berdasarkan surat telegram rahasia Kapolri Nomor ST3222/XI/KEP/2020 yang tandatangani tanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.
"Ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakan protokol kesehatan maka diberikan sanksi berupa pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat," kata Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, diwartakan Tribunnews sebelumnya, Senin (16/11/2020).
Diduga, jabatan Nana sebagai Kapolda Metro Jaya dicopot terkait pembiaran kerumunan massa Habib Rizieq di Petamburan bulan November lalu.
Lalu, Nana dimutasikan menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri.
Nana menyebutkan mutasi merupakan hal yang biasa dalam berdinas dalam pemeriksaan institusi negara. Dia pun menerima pemindahan jabatannya baru di Mabes Polri.
"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas."
"Sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian. Jadi mutasi adalah suatu hal biasa," tukasnya, Kamis (19/11/2020).
(Tribunnews.com/Shella/Igman Ibrahim)(TribunWartaKota/Budi Sam Law Malau)(Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Irjen Nana Sudjana, Eks Kapolda Metro Jaya yang Kini Menjabat Jadi Kapolda Sulut