KKB Papua Tak Pandang Bulu, Emak-emak Dikeroyok dan Dibacok Parang, Begini Kronologi dan Kondisinya
Aksi brutal KKB Papua semakin tak pandang bulu. Seorang emak-emak di Kabupaten Puncak dikeroyok dan dibacok parang KKB Papua. Ini kronologinya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
3. Pelaku kabur
Melihat Hendra Tenan yang juga mengajar di SMAN 1 Bioga keluar dari kamarnya, kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah kali atau sungai kecil.
“Lalu korban yang terluka dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis,” imbuh Saragih.
4. Kondisi korban
Mantan Kapolres Yalimo itu menjelaskan kondisi korban diketahui stabil, dan setelah mendapat perawatan diizinkan pulang.
Dari keterangan saksi, terungkap ketiga orang tersebut sempat mengancam memanah seorang guru bernama Pitter Mutung.
“Saat diancam guru itu langsung masuk dan mengunci rumahnya,” tandas Kapolres.
Situasi Intan Jaya Semakin Mencekam
Sementara itu, update atau kabar terbaru situasi Kabupaten Intan Jaya saat ini semakin mencekam karena aksi KKB Papua.
Diketahui, KKB Papua di Intan Jaya telah menewaskan 4 prajurit TNI Banteng Raider (Yonif 400/BR) di awal 2021.
Tak cuma aparat, KKB Papunya ternyata juga mengincar warga sipil di sana.

Hal ini membuat situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, semakin bergejolak.
Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara bahkan menyebut saat ini KKB Papua sudah masuk di kawasan kota.
Warga dari empat kampung bergegas mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.
"Warga mengungsi karena aksi KKB Papua yang tidak hanya mengincar aparat keamanan, namun juga mereka.