Akan Hadapi Kebrutalan KKB Papua, 100 Personel Brimob Dapat Hormat Khusus dari Kapolda NTT & Jajaran

Akan menghadapi kebrutalan KKB Papua, ratusan personel Brimob mendapat hormat khusus dari Kapolda NTT dan jajarannya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase IST Tribun Bali dan Dok Istimewa
Ilustrasi Brimob dan KKB Papua. Akan Hadapi Kebrutalan KKB Papua, 100 Personel Brimob Dapat Hormat Khusus dari Kapolda NTT 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Akan menghadapi kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, ratusan personel Brimob mendapat hormat khusus dari Kapolda NTT dan jajarannya.

Untuk meredam kebrutalan KKB Papua, Polri mengirimkan pasukannya berjumlah ratusan personel pilihan. 

100 Brimob asal Polda Jambi dikirim ke Papua untuk mengahalau gangguan dari KKB Papua.

Kapolda NTT Irijen Lotharia Latif melepas 100 personel yang dikirim untuk menumpas KKB Papua.
Kapolda NTT Irijen Lotharia Latif melepas 100 personel yang dikirim untuk menumpas KKB Papua. (kompas.com)

BACA JUGA: BREAKING NEWS, Pemuda di Cianjur Potong Alat Vital Sendiri Sampai Putus, Begini Kondisi Terakhir

BACA JUGA: Rinada, Mantan Istri Andika The Titans Tersangkut Narkoba di Bandung, Pernah Viral Akibat Foto Syur

BACA JUGA: Ramai Digosipi Pelakor, Postingan Nissa Sabyan Diserbu Netizen, Sepupu Ayus Sabyan Ungkap Soal Cerai

BACA JUGA: Kapolsek Astar Diamankan karena Narkoba, Kapolda Sangat Menyesalkan, Pilihannya Dipecat atau Pidana

Baca juga: Update Situasi Intan Jaya Semakin Mencekam, KKB Papua Tak Cuma Incar Prajurit TNI Banten Raider

Baca juga: 450 Prajurit Yonif dan 100 Brimob Bakal Kepung KKB Papua Setelah 4 Prajurit TNI Banteng Raider Gugur

Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif, memimpin upacara pelepasan personel Satuan Brimob, Rabu (17/2/2021) pagi di lapangan Ricky Sitohang Polda NTT.

Dalam upacara itu, Kapolda NTT dan seluruh pejabat utama serta anggota Polri yang hadir memberikan penghormatan khusus kepada 100 anggota Brimob Polda NTT BKO Polda Papua.

Baik Latif maupun anggota yang hadir menghadap ke 100 anggota Brimob dan melakukan penghormatan.

Penghormatan dengan cara ini merupakan kali pertama yang digagas Kapolda NTT.

Penghormatan ini merupakan bentuk penghormatan khusus jajaran Polda NTT kepada pasukan Brimob yang melaksanakan tugas di Polda Papua.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '100 Personel Brimob Dikirim ke Papua'

Dalam arahannya, Latif menyampaikan tugas ini adalah suatu kehormatan dari bangsa dan negara dan dari pemerintah.

Latif berharap personel yang berangkat BKO dari NTT ke Papua yang berjumlah 100 orang, harus kembali dalam kondisi sehat ke NTT dengan jumlah yang sama.

"Saya harap kembali ke Polda NTT dengan jumlah yang lengkap dan aman yaitu 100 orang, tidak berkurang satu pun personel dengan alasan apapun," tegas Latif.

Latif mengaku bangga terhadap personel Brimob NTT yang dipilih untuk mengamankan situasi di Papua.

Menurut Latif, terpilihnya pasukan Brimob ini, selain rotasi dan mutasi tentu saja ada pertimbangan khusus.

"Terus tingkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena itu adalah landasan utama, laksanakan tugas diawali dengan doa, karena doa yang menyelamatkan hidup kita, patuhi SOP dan protap yang sudah ditetapkan, jangan membenarkan yang biasa, tapi membiasakan yang benar," kata dia.

Latif berpesan kepada anggota Brimob dalam melaksanakan tugas BKO harus tetap dalam ikatan kebersamaan dan laksanakan tugas dengan penuh kewaspadaan serta tidak meremehkan situasi dan kondisi di Papua.

Selain itu, harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

"Dibutuhkan disiplin diri dan kesatuan serta saling menjaga satu dengan yang lain," ujar Latif.

Latif juga meminta personel Brimob untuk menjaga marwah Polda NTT dan institusi Polri.

"Sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil. Jiwa ragaku demi kemanusiaan," kata Latif.

KKB Papua semakin Merajalela

Diketahui, aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya semakin merajalela.

Bahkan, kebrutalan KKB Papua di wilayah ini menelan korban jiwa prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider.

Melansir dari Tribratanews.polri.go.id, Paulus Waterpauw menyebut latar kesejahteraan yang membuat aksi KKB Papua di sana semakin menjadi-jadi.

Menurut Paulus, para anggota KKB Papua di sana adalah pengangguran.

"Mereka itu free man, banyak yang tidak punya pekerjaan, menganggur," ujar Kapolda , Senin (15/2/2021).

Karena kondisinya demikian, menurut dia, keterlibatan kepala daerah (Bupati hingga Kepala Desa) dalam menyelesaikan konflik dan kekerasan di Papua sangat diharapkan.

Sebab, pemerintah pusat sendiri sudah luar biasa dalam memberikan bantuan.

Bantuan dalam bentuk dana otonomi khusus maupun berbagai infrastruktur yang dibangun dalam lima tahun terakhir ini.

Paulus Waterpauw merujuk pada perubahan yang terjadi di sejumlah daerah di Papua.

Wilayah 'Merah' pernah disematkan untuk Kabupaten Puncak Jaya, Puncak Dilaga, Tolikara, Jayawijaya, dan Lany Jaya.

Tapi sekarang tak lagi terjadi konflik KKB Papua di sana.

"Karena para bupati di sana sudah menangani (kesejahteraan warganya) dengan baik," jelas Kapolda.

Adapun di Intan Jaya dan Nduga, justru dalam tiga tahun terakhir aksi teror KKB Papua seperti tak berujung di sana.

Paulus mensinyalir hal itu terjadi antara lain karena sisa konflik akibat pemilihan bupati 2017.

Sementara di Nduga, yang mendapatkan dana otsus melimpah ternyata tak terlihat hasil pembangunannya di sana.

"Dua daerah ini minim sentuhan kemanusiaan dan kesejahteraan.

Akibatnya kesehatan, pendidikan, tertinggal dari daerah lain. Anak-anak mudanya menjadi free man," ujar Kapolda.

Baca juga: Sosok Janius Bagau, Pimpinan KKB Papua yang Akhirnya Ditembak Mati Pasukan Banteng Raider

Baca juga: Tembak Prajurit TNI Banteng Raider dan Warga Sipil, Akankah KKB Papua OPM Ditetapkan Jadi Teroris?

Prajurit TNI Banteng Raider Gugur Diberondong KKB Papua

Sebelumnya, salah satu prajurit TNI Banteng Raider Prada Ginanjar Arianda gugur diberondong tembakan oleh KKB Papua.

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Lagi, Prajurit TNI AD Meninggal Usai Kontak Tembak dengan KKB Papua'

Suasana haru menyelimuti kediaman orang tua Prada Ginanjar Arianda di Dusun Sumanding, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat (Jabar).

Ginanjar merupakan anak dari pasangan Dede Anda dan Ny Yati.

Prada Ginanjar meninggal dunia mengalami luka di bagian pinggang hingga menembus bagian perut.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin, 15 Februari 2021.

Asops Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo membenarkan, ada satu anggota TNI yang tewas dalam insiden itu.

"Korban satu, tidak ada yang luka. Lokasi kejadian di Sugapa di Intan Jaya, mereka terlibat kontak senjata," kata dia.

Prada Ginanjar yang tertembak kemudian dievakuasi menggunakan helikopter yang mengangkut Pangdam ke Sugapa.

Seperti diketahui, Pangdam XVII Cenerawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono memang tengah melakukan kunjungan ke Sugapa Intan Jaya pada Senin, 15 Februari 2021 pagi.

"Jenazah sudah dievakuasi ke Mimika sekitar pukul 09.30 WIT sudah sampai di Brigif," tutur Suswatyo.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved