Prajurit TNI Banteng Raider Berguguran, Paulus Waterpauw Ajak Pemprov Atasi KKB Papua: Turun Dong

Prajurit TNI Banteng Raider Berguguran akibat kebrutalan KKB Papua. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw Ajak Pemprov Ikut Atasi KKB Papua.

Kolase KOMPAS.com/IRSUL PANCA ADITRA dan Tribun Jambi
Kapolda Papua Paulus Waterpauw (kiri) ajak Pemprov Ikut turun tangan Atasi KKB Papua. Prajurit TNI Banteng Raider Berguguran 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Intan Jaya semakin brutal, hingga membuat prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider jadi korban.

Prajurit TNI Banteng Raider yang baru-baru ini gugur ditembak KKB Papua adalah Prada Ginanjar Arianda.

Menindaklanjuti hal itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) ikut turun tangan menyelesaikan masalah KKB Papua di Intan Jaya.

Mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw angkat bicara soal KKB
Mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw angkat bicara soal KKB (Kompas.com/Kristian Erdianto)

Baca juga: Biodata Prada Ginanjar Arianda, Prajurit TNI Banteng Raider yang Gugur Diberondong KKB Papua

Baca juga: UPDATE Situasi Intan Jaya Setelah KKB Papua Berondong Prajurit TNI AD, Polda Papua Kirim 300 Pasukan

Hal itu diperlukan karena persoalan di Intan Jaya tidak cukup hanya mengandalkan peran aparat keamanan dan bupati setempat.

"Kami berharap tidak hanya Bupati yang menangani, harus ada peran dari DPRP, Pemprov Papua, turun dong, datang dan ajak (masyarakat) bicara.

Kalau kami aparat yang bicara, masyarakat sudah apriori dan kemudian pendekatannya pasti dengan imbauan.

Tapi, kalau tidak mau pasti kami jalankan peran dan fungsi kami, karena buktinya anggota jadi korban terus," tutur Paulus, Senin (15/2/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kapolda Papua Minta Pemprov dan DPRP Ikut Turun Tangan Atasi Masalah di Intan Jaya'

Dikatakan Paulus, konflik yang kian memanas di Kabupaten Intan Jaya karena dipengaruhi adanya akumulasi kekecewaan sekelompok masyarakat pada Pilkada 2017.

Oleh karena itu, meskipun kepala daerah saat ini sudah berusaha merangkul mereka yang kecewa dalam Pilkada tersebut, namun, dianggap masih kurang efektif.

"Saya lihat mereka (Pemkab) terkendala, Intan Jaya itu kemungkinan besar ada rentetannya dengan Pilkada karena ada amarah kekecewaan yang memang tersimpan di dalam sanubari masyarakat Intan Jaya, saya paham itu," ujarnya.  

"Saya pikir pemerintahan yang sekarang sedang mencoba merangkul mereka-mereka yang jadi saingan saat Pilkada, tapi mungkin ada bagian yang belum sehingga kelompok ini terus memunculkan amarah-amarah itu," tambahnya.

Seperti diketahui, kondisi keamanan di daerah Intan Jaya masih terus memanas hingga saat ini.

Akibat ulah yang dilakukan KKB Papua tersebut, bahkan membuat roda pemerintahan di daerah tersebut tidak jalan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved