Alasan Kabupaten Nganjuk akan Terapkan PPKM Skala Mikro Sebulan Penuh

Di setiap Pasar tradisional harus didirikan pos pantau. Namun untuk toko modern yang ada di Kabupaten Nganjuk jam operasional dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.

Untuk Kampung Tangguh, ungkap Novi, harus kembali dimaksimalkan dengan kembali membuka tempat singgah isolasi dengan memanfaatkan gedung-gedung Sekolah Dasar yang ada disetiap Desa.

Petugas disiapkan baik dari petugas Kesehatan maupun dari Desa, namun waktu tugas sifatnya tentatif bila ada warga yang diisolasi di rumah singgah.

"Yang pasti, Kampung Tangguh yang sebelumnya terbentuk harus kembali dimaksimalkan dalam upaya pengendalian covid-19," tandas Novi Rahman Hidhayat.

Evaluasi dan sosialisasi PPKM berskala Mikro, tambah Novi Rahman Hidhayat, harus dilakukan sesering mungkin ditingkat Kecamatan dengan melibatkan seluruh Kepala Desa.

Dengan demikian akan bisa diketahui perkembangan penyebaran virus corona di Kabupaten Nganjuk dalam PPKM berskala Mikro.

"Tentunya itu semua harus dilaksanakan secara maksimal agar Kabupaten Nganjuk tidak kembali masuk zona merah.

Dan kami harapkan justru Kabupaten Nganjuk dengan pelaksanaan PPKM berskala Mikro dengan ketat bisa masuk zona kuning atau bahkan zona hijau covid-19," imbuh Novi Rahman Hidhayat.

Sedang Kapolres Nganjuk, AKBP Harviadi Agung Prathama mengatakan, dalam pelaksanaan PPKM berskala Mikro di Kabupaten Nganjuk pihaknya menargetkan 100 persen Desa menjadi Kampung Tangguh Semeru.

Hal itu dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan gerakan pengendalian penyebaran virus corona lebih maksimal diseluruh Desa di Kabupaten Nganjuk.

"Tentunya kita berharap kerjasama semuanya dalam upaya pencegahan covid-19 sekarang ini melalui Kampung Tangguh Semeru," tutur Harviadi.