Update Situasi Intan Jaya di Tengah Aksi KKB Papua: Pemkab Tak Berani Ngantor, 100 Brimob Dikerahkan
Inilah update situasi Kabupaten Intan Jaya di tengah aksi teror KKB Papua. Pemkab tak berani ke kantor. 2 anak buah Jenderal Andika Perkasa gugur
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah update atau kabar terbaru situasi Kabupaten Intan Jaya di tengah aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Situasi Kabupaten Intan Jaya saat ini belum kondusif, pejabat pemerintan kabupaten (Pemkab) masih belum berani ke kantor.
Terlebih lagi setelah KKB Papua menembak mati dua anak buah Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini.

• KKB Papua Dapat Balasan Setelah Bunuh 2 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Yonif 400/BR Tembak 1 OPM
• Situasi Kabupaten Intan Jaya Setelah KKB Papua Tembak Mati 2 Anak buah Jenderal Andika Perkasa
Aparat setempat juga telah mengerahkan 100 pasukan Brimob untuk membantu pengamanan Kabupaten Intan Jaya.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Soal Kondisi di Intan Jaya, Kapolres: Pemerintahan Tidak Jalan, Bupati dan Bawahannya Tidak di Tempat'
1. Pemkab belum berani ke kantor
Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, kurang kondusif karena ulah KKB Papua dalam beberapa bulan terakhir.
Upaya penegakan yang dilakukan aparat keamanan menemui kendala karena pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya tidak ada di tempat.
Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni diduga belum pernah berada di kantor sejak 2021.
"Pemerintahan tidak jalan, bupati dengan bawahannya tidak ada yang di tempat. Terakhir beliau naik waktu peresmian kantor bupati pada akhir Desember 2020, sampai sekarang belum kembali lagi," ujar Antara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (5/2/2021).
Antara mengaku kesulitan membina masyarakat karena tak ada dukungan dari pemerintah setempat.
Namun, Wayan memahami situasi keamanan yang kurang kondusif membuat Bupati Intan Jaya dan jajarannya enggan berada di Distrik Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
"Yang bisa bertahan memang cuma kita saja, polisi dengan TNI, karena faktor keamanan Pemdanya tidak ada," kata dia.
2. Kota Sugapa cukup kondusif
Namun Wayan memastikan, khusus di dalam Kota Sugapa, situasi cukup kondusif.
Masyarakat pun secara rutin tetap melakukan aktivitas sejak pagi hingga sore hari.
"Masyarakat seperti biasa saja, kalau hari pasar pada Selasa dan Junat mereka tetap jualan hasil kebun," kata dia.
3. Kerahkan 100 pasukan Brimob
Untuk menjaga keamanan di Sugapa, Polres Intan Jaya dibantu 100 personel Brimob Polda Riau rutin melakukan patroli jalan kaki.
"Antisipasinya kita setiap hari patroli jalan kaki, ada BKO Brimob dari Polda Riau, ada 100 personel, kita amankan wilayah kita di dalam kota saja.
Kadang kita bikin strong point di pertigaan dan penempatan untuk mengantisipasi masyarakat yang mencurigakan," paparnya.
4. Pelayanan publik terkendala
Sementara itu, Pastor Yustinus Rahangiar selaku pimpinan perwakilan gereja katolik di Intan Jaya saat dihubungi dari Jayapura mengungkapkan, pelayanan publik di Intan Jaya terkendala karena kondisi keamanan yang tidak kondusif.
Menurut dia, sejauh ini pelayanan pendidikan dan pemerintahan di Intan Jaya tidak berjalan baik.
"Masyarakat ketakutan untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak stabil dengan aksi-aksi penembakan," tuturnya.
5. Penyebab pemerintahan tidak berjalan optimal
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Intan Jaya Belkius Kelly Kabak mengaku tak bisa menjawab secara gamblang soal ketidakhadiran pejabat Pemkab Intan Jaya di kantor.
Namun, ia menyebut tidak kondusifnya situasi keamanan membuat pemerintahan tidak berjalan optimal.
"Bukan Pemdamya tidak ada di tempat, tapi memang situasi hari ini seperti itu (keamanan kurang kondusif), kita sesuaikan dengan fungsional yang ada," kata dia.
• Biodata Oktavianus Nongkok Perwira TNI Asal Papua Dapat Hadiah Spesial dari Jenderal Andika Perkasa
• Kesombongan KKB Tantang TNI Polri Perang Terbuka Setelah 2 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Gugur
KKB Papua tembak 2 anak buah Jenderal Andika Perkasa

Sebelumnya, kabar duka menimpa dua anak buah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang gugur di medan tempur melawan KKB Papua.
Dua prajurit TNI AD itu dari satuan Yonif Raider 400 atas nama Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani.
Saat ini jenazah Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani telah dievakuasi ke Kabupaten Mimika menggunakan helikopter dari Bandara Bilogai, Sugapa.
Keduanya bertugas di Intan Jaya dan gugur setelah kontak senjata dengan KKb Papua dari pagi hingga siang, Jumat (22/1/2021).
Berikut kronologi kontak senjata yang terjadi di Intan Jaya seperti disampaikan oleh Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa.
Suriastawa menjelaskan, Pratu Dedi Hadani yang bertugas di Pos Hitadipa gugur saat mengejar KKB yang menyerang Pos Titigi, Intan Jaya.
Dalam kontak senjata di Pos Titigi itu, Pratu Roy Vebrianto gugur karena tertembak di dada kanan.
"Pratu Dedi Hamdani dari Pos Hitadipa, gugur saat melakukan pengejaran kepada KKB yang melakukan penembakan terhadap Pos Titigi.
Korban ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," kata Suriastawa lewat keterangan tertulis, Jumat.
Suriastawa menambahkan, jenazah Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani telah dievakuasi ke Kabupaten Mimika menggunakan helikopter dari Bandara Bilogai, Sugapa.
Ratusan Brimob Polda Sumbar Siap Hadapi KKB Papua dalam Operasi Amole 2021 (Istimewa/Antara)
Kedua prajurit yang gugur itu merupakan anggota Yonif Raider 400 yang sedang bertugas di Intan Jaya.
Selama 2021, sudah terjadi beberapa aksi kekerasan yang melibatkan anggota KKB di Kabupaten Intan Jaya.
Pada 6 Januari, KKB membakar pesawat PT MAF di Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga.
Kontak senjata juga terjadi antara Batalyon 400 dengan KKB di Kampung Titigi pada 10 Januari 2021.
Saat itu, Prada Agus Kurniawan gugur setelah tertembak di punggung.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Jumat (22/1/2021) pagi.
KKB menyerang Pos TNI Titigi, Distrik Sugapa, dari lokasi yang lebih tinggi.
Akibat serangan itu, Pratu Roy Vebrianto gugur setelah mengalami luka tembak di dada kanan.
"Ya, Pratu Roy (gugur)," ujar Dandim 1705/Nabire, Letkol Benny Wahyudi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat siang.(*)