Bursa Calon Kapolri

Penolak Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri: Gerakkan Pendemo Bayaran, Main SARA hingga Teroris

Terpilihnya Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi ke DPR menjadi sorotan pengamat intelejen.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Dok divisi hums Polri
Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz (kiri) dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan). Pengamat intelejen memprediksi, jika Listyo Sigit PRabowo jadi Kapolri, maka muncul 3 kelompok penolaknya. 

Tapi tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri, " ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen itu.

Kelompok ketiga yang anti terhadap pencalonan Komjen Listyo Sigit adalah kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh.

"Kelompok ketiga ini terdiri dari JI, JAD dan faksi faksi pro ISIS seperti MIT, mereka menghalalkan darah polisi karena dianggap thaghut, " ujarnya.

Menurut Ridlwan, kelompok ketiga yang paling berbahaya.

"Mereka tersebar di seluruh Indonesia dan terutama menyasar markas kepolisian maupun petugas di lapangan.

Polri harus waspada," katanya.

Meskipun ada 3 kelompok penolak itu, Ridlwan menilai pencalonan Komjen Listyo Sigit bakal mulus dan lancar.

"Semua fraksi partai politik di DPR akan menyetujui beliau sebagai Kapolri baru, "ujar alumni Fisipol UGM Yogyakarta itu.

Reaksi para senior di Polri

Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal (Pol) Gatot Eddy Pramono menyatakan dukungan terhadap keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri.

“Saya mendukung penuh Pak Sigit dalam mewujudkan Polri yang Promoter (profesional, modern dan tepercaya),” kata Gatot dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).

Menurut Gatot, dirinya akan bersama-sama dengan bawah Kapolri baru mendorong, membawa institusi Polri terus berbenah uuntuk menghadapai tantangan ke depan yang semakin berat.

Selain itu, Polri akan terus berupaya menempuh berbagai langkah agar bisa mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat.

“Saya tetap Bhayangkara yang Satya Prabu (Bhayangkara yang setia kepada negara dan pimpinan).

Kami akan bersama-sama membangun institusi untuk melanjutkan darma bakti kepada negara," jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved