Inilah 2 Efek Positif Vaksin Covid-19, Pakar Epidemiologi Unpad: Bisa Cepat Kurangi Angka Kematian

Ada dua efek positif setelah manusia disuntik vaksin Covid-19 berdasarkan analisa pakar epidemiologi dari Unpad, Panji Fortuna Hadisoemarto.

Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Ahmad Zaimul Haq
Vaksinator saat akan melakukan vaksinasi Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (14/1). Pakar epidemiologi Unpad menyebutkan ada 2 efek positif vaksin Covid-19. 

Menurut Panji, efikasi beda dengan efektivitas, karena efikasi diukur pada tingkat uji klinis.

Dalam kenyataannya, jika seseorang punya penyakit penyerta (komorbid) sangat mungkin efikasi 65,3 persen tidak tercapai.

“Mungkin lebih rendah, tidak mungkin lebih tinggi.

Tapi yang diharapkan tidak akan menurun terlalu jauh,” kata dia.

Keadaan kedua, seberapa lama perlindungan yang diberikan vaksin.

Vaksin Sinovac yang akan disuntikkan di Jabar mulai Kamis (14/1/2021), harus diinjeksi ke satu orang dengan dua dosis atau dua kali penyuntikan.

Jarak waktu antara penyuntikan pertama dan kedua adalah dua pekan.

Vaksin Sinovac baru akan memberi proteksi dua minggu setelah penyuntikan kedua.

Ketiga, sebanyak apa cakupan masyarakat yang akan divaksin.

Secara nasional, orang yang harus divaksin 181,5 juta jiwa.

Tahap pertama untuk pekerja di kantor kesehatan berjumlah 1,3 juta jiwa.

“Ini baru 1 persen saja, sedangkan herd immunity cakupannya harus 70 persen.

Jadi masih butuh waktu lebih kurang 1 tahun lagi.

Tapi untuk mengurangi angka kesakitan, itu pasti,” kata dia.

Panji melanjutkan, orang yang positif Covid-19 sebetulnya tidak perlu disuntik vaksin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved