Inilah 2 Efek Positif Vaksin Covid-19, Pakar Epidemiologi Unpad: Bisa Cepat Kurangi Angka Kematian
Ada dua efek positif setelah manusia disuntik vaksin Covid-19 berdasarkan analisa pakar epidemiologi dari Unpad, Panji Fortuna Hadisoemarto.
SURYA.co.id | BANDUNG – Ada dua efek positif setelah manusia disuntik vaksin Covid-19 berdasarkan analisa pakar epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Panji Fortuna Hadisoemarto.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com (grup SURYA.co.id), Kamis (14/1/2021), Panji menyebutkan dua efek positif vaksin Covid-19.
Pertama, vaksin Covid-19 bisa mengurangi angka kesakitan. Kedua, mampu mengurangi angka kematian.
Pengurangan dari kedua efek tersebut bisa terjadi secara cepat setelah manusia disuntik vaksin Covid-19.
“Yang pasti, paling cepat adalah vaksin dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian,” ujar ahli epidemiologi Unpad Panji.
Dengan angka kesakitan yang berkurang, diharapkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat tetap terjaga di level aman.
Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur di kabupaten/kota sudah di atas 80 persen atau dalam level kritis.
Jika angka kesakitan berkurang, maka pasien yang dirawat pun berkurang sehingga bed occupancy rate (BOR) tidak akan pernah penuh.
Menurut Panji, ada pandangan keliru di masyarakat bahwa vaksin dapat membentuk kekebalan kelompok dalam waktu cepat.
Lebih keliru lagi, vaksin disamakan dengan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Covid-19.
“Kekebalan kelompok paling tidak butuh waktu setahun dari sekarang, karena harus mencakup 70 persen penduduk,” sebut dia.
Kekebalan kelompok, menurut Panji, tergantung dari tiga keadaan.
Pertama, seberapa tinggi penularan setelah vaksinasi.
“Vaksin dapat mencegah sakit, tapi tidak mencegah penularan. Kalau penularan (masif) terjadi, herd immunity tidak akan terjadi,” kata dia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, efikasi vaksin Sinovac 65,3 persen.