Biodata Harun Yahya atau Adnan Oktar yang Terbukti Lakukan Kejahatan dan Dihukum 1075 Tahun

Simak berikut profil dan biodata Harun Yahya atau pemilik nama asli Adnan Okta, yang terbukti lakukan kejahatan seksual. Ia ditangkap polisi Turki.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kolase Wikipedia.org/Facebook @www.HarunYahya.tv
Ilustrasi - Biodata Harun Yahya atau Adnan Oktar yang Terbukti Lakukan Kejahatan Seksual, Dihukum 1075 Tahun 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Inilah Biodata Harun Yahya penulis, yang memiliki nama asli Adnan Oktar.

Nama Adnan Oktar trending di Google, karena terbukti melakukan kejahatan seksual. Ia divonis hukuman 1.075 tahun penjara.

Siapa sebenarnya sosok Harun Yahya atau Adnan Oktar? Berikut Biodata Harun Yahya selengkapnya.

Awalnya di tahun 2018, Adnan Oktar terbukti melakukan kejahatan seksual.

Baca juga: Pengantin Baru Jadi Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, Orangtua: Sempat Beri Kabar Hamil

Baca juga: Sosok Okky Bisma, Korban Pertama Sriwijaya Air SJ-182 yang Berhasil Teridentifikasi

Dia ditangkap oleh kepolisian Istanbul, Turki bersama 235 pengikutnya.

Adnan Oktar mulai disidang September 2019.

Pada Senin (11/1/2020) Pengadilan Turki memvonis Adnan Oktar selama 1.075 tahun penjara atas kejahatan seksual yang dilakukannya.

Menurut keterangan stasiun televisi NTV, Oktar divonis lebih dari 1.000 tahun penjara karena melakukan penyerangan seksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan, serta spionase politik dan militer.

Biodata Harun Yahya atau Adnan Oktar

Melansir Kompas.com bejudul 'Siapakah Adnan Oktar yang Terkenal dengan Nama Pena "Harun Yahya"?'

Berikut sejumlah fakta seputar Harun Yahya atau Adnan Oktar.

Di Indonesia, nama Adnan Oktar tidak setenar aliasnya, Harun Yahya.

Sosok dengan nama pena itu dikenal sebagai seorang cendekiawan Muslim, yang menyangkal teori Evolusi yang dicetuskan oleh Darwin.

Oktar atau Harun Yahya membantah teori tersebut dengan Al Quran, sehingga sosoknya banyak menarik atensi dari masyarakat Muslim.

Karya-karyanya yang terkenal banyak didokumentasikan di situs web id.harunyahya.com, termasuk tentang penyangkalannya terhadap teori Evolusi.

Akan tetapi, sebuah resensi dari buku yang berjudul Harun Yahya Undercover karya Bernando J. Sujibto mengungkapkan bahwa Adnan Oktar tidak memiliki latar belakang agama yang mumpuni karena terlahir di lingkungan keluarga yang sekuler.

Selain itu, dia juga bukan seorang pakar di bidang Sains. Dikutip dari nu.or.id, Keilmuan yang dia miliki hanya sebatas jurusan Desain Interior ketika duduk di bangku kuliah di Universitas Mimar Sinan, lalu pindah ke jurusan Filsafat dan Sejarah Universitas Istanbul.

Kedua pendidikannya di perguruan tinggi itu bahkan tidak tuntas.

Melansir biografinya di situs web id.harunyahya.com, Adnan Oktar dijelaskan sebagai sosok ilmuwan Turki yang lahir di Ankara pada 1956. 

Dia dikatakan 'sangat' menjunjung tinggi budi pekerti dan aktif melakukan ceramah sejak masih kuliah di Universitas Mimar Sinan.

Situs web itu bahkan mengeklaim bahwa Majalah New Scientist edisi 22 April 2000 telah menobatkan Adnan Oktar sebagai "pahlawan dunia" yang membongkar kepalsuan teori evolusi yang dicetuskan Darwin.

Aktivitas dan kehidupan Adnan Oktar

Tak seperti di Indonesia, di negara asalnya, Turki, Oktar dikenal sebagai sosok kontroversial yang hidup dalam kemewahan.

Hal itu bisa dilihat dari foto-foto yang diunggahnya di media sosial.

Mengutip BBC Indonesia, Oktar tinggal di sebuah villa mewah di Istanbul dan sering difoto bersama perempuan-perempuan berpakaian minim.

Dalam berbagai kesempatan yang dapat disaksikan di media sosial YouTube, Adnan Oktar juga melakukan ceramah keagamaan dihadiri oleh para perempuan berpakaian minim yang dia sebut "kittens" atau anak kucing dan para laki-laki yang dia sebut "lions" atau singa.

Dengan menggunakan nama pena Harun Yahya, Oktar menulis beberapa buku mengenai teori evolusi dengan menampilkan isi bahwa evolusi 'adalah suatu kebohongan'.

Ribuan buku yang diberinya judul 'Atlas of Creation' (Atlas Penciptaan) dikirimnya kepada para pejabat pemerintah, diplomat asing dan juga wartawan.

Dia juga dikenal sering menggelar iftar atau buka puasa bersama di bulan Ramadan di hotel eksklusif di Istanbul, dengan mengundang media, organisasi internasional, dan para politisi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved