Berita Terbaru Korban Kekejaman Ali Kalora Cs, Masih Takut dan Mohon TNI-Polri Tetap Ada di Desanya

Inilah berita terbaru tentang kondisi para warga di Kabupaten Sigi yang menjadi korban kekejaman Ali Kalora Cs. Minta TNI-Polri tetap ada di sana

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Istimewa/Tribun Manado
Ali Kalora, pimpinan KKB Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Berita terbaru korban kekejaman Ali Kalora Cs ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Inilah berita terbaru tentang kondisi para warga di Kabupaten Sigi yang menjadi korban kekejaman Ali Kalora Cs.

Seperti diketahui, kekejaman kelompok teroris Ali Kalora membantai satu keluarga dan membakar sejumlah rumah menyisakan ketakutan yang mendalam.

Hingga kini para warga di kawasan Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah masih diselimuti rasa takut.

Baca juga: Kelemahan Ali Kalora Cs Diungkap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Masyarakat Bisa Ikut Membantu

Baca juga: Kehebatan Pesawat Nirawak yang Buru Ali Kalora Cs, Mampu Tembus Kelebatan Hutan, ini 5 Fakta Terbaru

Untuk membantu meringankan beban mereka, puluhan aparat Dit Lantas Polda Sulteng membagikan ratusan paket bansos untuk warga yang terdampak kekejaman kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Melansir dari laman humas.polri.go.id, pembagian bansos yang dilakukan Minggu (27/12/2020) ini adalah hasil kerja sama antara Dit Lantas Polda Sulteng dan Jasa Raharja cabang Palu.

Dalam kegiatan tersebut di hadiri Kapolsek Palolo, Kepala Desa Lembontongua, Pendeta gereja BK Desa Lembantongoa, Keluarga korban Pembunuhan yg dilakukan oleh Kelompok Teroris Ali Kalora Cs, Para Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda Desa Lembantongoa dan Masyarakat Desa Lembantongoa.

Pembagian dilakukan secara simbolis oleh Dir Lantas Polda Sulteng Kombes Pol Kingkin Winisudadan dari pihak Jasa Raharja.

"Alhamdulillah telah diberikan langsung secara simbolis kepada Keluarga korban Pembunuhan yg dilakukan oleh Kelompok Teroris Ali Kalora Cs ” ujar Dir Lantas Polda Sulteng dalam keterangannya.

Pemberian Bansos untuk Masyarakat Desa Lemban tongoa itu sebanyak 200 kotak Sembako, 400 lembar Masker, 160 Leaflet dan 100 botol Hand Sanitizer.

Pembagian tersebut diserahterimakan kepada pihak Kepala Desa Lembontongua untuk dibagikan kepada warga.

Sementara itu, Kepala Desa Lemban tongoa berterimakasih kepada Polda Sulteng atas kepeduliannya kepada keluarga korban dan Masyarakat Desa Lembantongoa.

Menurutnya, bantuan ini bisa dimanfaatkan warga untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Kepala Desa Lemban tongoa juga menyampaikan bahwa Masyarakat Desa Lemban tongoa sampai saat ini takut berkebun seperti semula, paling jauh hanya radius 2 km dari desa.

Sehingga ia memohon agar keberadaan TNI- Polri yg berada di desa Lembantongoa dapat dipertahankan.

Ali Kalora Cs Kini Sedang Diburu Pesawat Nirawak

Sementara itu, Ali Kalora Cs kini tak cuma diburu personel TNI-Polri saja, tapi juga diburu oleh pesawat nirawak.

Hal ini diungkapkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam dialog Lintas Agama dan Lintas Generasi di Tokorondo di Kabupaten Poso, Rabu (23/12/2020).

Sekadar informasi, pesawat nirawak atau pesawat tanpa awak merupakan sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh.

Drone milik Angkatan Udara Inggris (RAF) berhasil menghancurkan dua truk lapis baja milik ISIS
Ilustrasi pesawat nirawak (dailystar.co.uk)

Baca juga: Berita Terbaru Ali Kalora Cs Kini Sedang Diburu Pesawat Nirawak, Panglima TNI Beber Kehebatannya

Baca juga: Pesan Haru Jenderal Andika Perkasa dan Istri untuk Sang Ajudan yang Baru Menikah: Titip Anak Saya

Dengan begitu, area-area hutan yang sulit dijangkau bisa dipantau menggunakan pesawat nirawak melalui udara.

Melansir dari VOA Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan komitmen TNI-Polri untuk memburu dan segera menangkap 11 anggota kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan perburuan tersebut dilakukan tidak hanya dengan mengerahkan personel aparat di lapangan, tetapi juga dengan menggunakan teknologi pesawat nirawak ( drone).

Pesawat nirawak tersebut mampu mendeteksi suhu tubuh manusia di balik rapatnya vegetasi hutan.

Namun, Hadi mengakui penangkapan teroris itu akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Proses ini memang akan membutuhkan waktu yang lama, tetapi kita profesional karena kita menggunakan hampir tiga lapis.

Yaitu melaksanakan pesawat surveillance, kita mencari di mana targetnya,” papar Hadi.

Pihak aparat, kata Hadi, sedang memantau titik-titik mencurigakan yang ditengarai terkait dengan keberadaan kelompok teroris tersebut.

“Hampir setiap hari kita monitor dan titik-titik (orang -red) itu selalu ditemukan,” tambahnya.

Lebih lanjut Hadi mengatakan, meskipun teknologi mampu mendeteksi pancaran suhu tubuh manusia, tetapi aparat tetap membutuhkan informasi tambahan untuk memastikannya target yang sedang diburu tersebut.

Informasi itu bisa berasal dari laporan warga ataupun dengan mengirimkan personel ke wilayah terkait.

“Agar kita yakin yang selama ini titik itu kita perhatikan memang benar nyata adanya dan kita bisa amankan mereka supaya tidak mengganggu masyarakat,” tukas Hadi.

Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora, kata Panglima TNI, memiliki ketergantungan logistik bahan makanan yang akan selalu mendorong mereka untuk masuk ke wilayah perkampungan.

Pasalnya, hutan pegunungan yang menjadi basis persembunyian kelompok itu tidak menyediakan bahan makanan yang memadai.

Oleh karena itu, katanya, ia berharap masyarakat yang melihat kehadiran kelompok tersebut agar segera melaporkan kepada aparat.

“Sedikitpun informasi yang ada didapatkan, walaupun mungkin itu dianggap sepele, silakan disampaikan kepada aparat.

Karena mencari 11 titik (orang) ini tidak mudah, bisa berubah menjadi seribu wajah, dan ketergantungan mereka adalah logistik,” jelas Hadi Tjahjanto.

Perburuan Ali Kalora Cs Diperpanjang hingga 2021

Polisi membongkar siasat Ali Kalora Cs hindari Satgas Tinombala dan bertahan hidup.
Polisi membongkar siasat Ali Kalora Cs hindari Satgas Tinombala dan bertahan hidup. (Tangkapan layar)

Sementara itu, perburuan Ali Kalora Cs juga akan diperpanjang hingga tahun 2021.

Hal ini diungkapkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers, Selasa (22/12/2020).

Seperti diketahui, kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) saat ini masih tersisa 11 orang.

Sedangkan masa tugas Satgas Tinombala rencananya akan berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.

Polri sempat berencana untuk memperpanjang masa tugas Satgas Tinombala sampai Ali Kalora Cs ditumpas habis.

Dan kini, Polri secara resmi mengumumkan kalau masa tugas Satgas Tinombala akan diperpanjang hingga 2021.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Selain KKB, Operasi Nemangkawi di Papua Bakal Sasar Kelompok Kriminal Politik'

Tak tanggung-tanggung, Polri menargetkan 11 anggota kelompok teroris Ali Kalora dapat diringkus tahun depan.

"Tetap kita gelar bersama TNI pada 2021 dengan target 11 orang yang harus diselesaikan.

Dalam arti dituntaskan upaya penegakan hukum. Mudah-mudahan target tersebut dapat tercapai," kata Rusdi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved