Gunung Semeru Meletus
VIRAL Video Gunung Semeru Semburkan Asap Tebal, Warga Lumajang Panik Lagi, Fakta Sebenarnya
Dalam video yang menjadi viral di media sosial itu, warga terlihat panik. Mereka berlarian akibat asap membumbung tinggi dari wilayah Gunung Semeru
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Sejumlah video yang menjadi viral di media sosial menampilkan warga di kawasan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, dikejutkan oleh asap tebal membumbung ke langit dari wilayah Gunung Semeru.
Dalam video tersebut, para warga terlihat panik. Mereka berlarian, juga terdengar suara warga diminta untuk segera mengungsi.
Bahkan, di media sosial video tersebut berisikan keterangan Gunung Semeru telah kembali mengeluarkan guguran lava panas. Ada juga yang menyebut Gunung Semeru meletus kembali.
Salah seorang warga Sumberwuluh, Hanafi mengatakan, bahwa kabar tersebut salah.
"Bukan meletus, itu asap keluar karena endapan lahar panas kena hujan," kata Hanafi, Minggu (6/12/2020).
Ia menceritakan, peristiwa itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, sekitar pukul 16.00 WIB.
Diketahui, sebelum kepulan asap terjadi, sebelumnya kawasan di Lumajang memang tengah diguyur hujan.
Hal inilah yang menurut Hanafi, memicu endapan lahar panas mengeluarkan asap tebal.
"Logikanya kalau ada erupsi kenapa kepulan asap hanya terjadi pada satu titik saja. Dan itu sumber kepulannya bukan dari atas puncak tapi dari lerengnya," ujarnya.
Hanafi membenarkan saat peristiwa itu terjadi warga yang tinggal di dekat Besuk Kobokan diminta untuk segera mengungsi.
Untungnya, lanjut Hanafi, gara-gara kejadian kepulan asap tebal yang membuat warga sempat panik itu, namun peristiwa tersebut tidak berlangsung lama.
"Sudah lama reda kok, sekarang sudah tidak tertutup kabut," pungkasnya.
Penjelasan dari BPBD Kabupaten Lumajang
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo membenarkan pada Minggu (6/12/2020) sore, di lereng Gunung Semeru mengeluarkan kepulan asap tebal.
Namun, ia membantah jika kepulan asap itu disebabkan karena Gunung Semeru meletus.