Ikut Buru Ali Kalora Cs, Begini Latihan Pasukan Tontaikam, Pakai Motor Trail Special Engine
Pasukan Tontaikam jadi sorotan baru-baru ini karena ikut memburu kelompok teroris Ali Kalora. Begini proses latihan mereka pakai motor trail.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kehebatan pasukan Tontaikam
Di awal pembentukannya, pasukan Tontaikam ternyata dikhususkan untuk menjaga kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan.
Salah satunya yang paling berkesan adalah pengamanan kedatangan Presiden AS George W. Bush ke Bogor.
Berikut kehebatan pasukan Tontaikam yang kini ikut memburu kelompok teroris Ali Kalora.
1. Sejarah pembentukan
Pembentukan Satuan Khusus ini dibuat berdasarkan Surat perintah Pangdam Jaya No. Sprin/450-2/IV/1992 pada 11 April 1992 tentang perintah Pelaksanaan tugas latihan dalam rangka penyiapan Satuan Khusus Kodam Jaya.
Kemudian pada 4 Juni 1992 terjadi perubahan dari SS44 A/T Kodam Jaya disesuaikan dengan Struktur Organisasi Brigif 1 Pam Ibu kota/Jaya Sakti, menjadi Tontaikam Brigif 1 Pam Ibu kota/Jaya Sakti Kodam Jaya.
2. Mendukung tugas Brigif
Dengan demikian Peleton Pengintai Keamanan merupakan satuan setingkat peleton di bawah Detasemen Markas Brigade Infanteri (Denma Brigif) yang diharapkan memiliki kemampuan untuk menyajikan Intelijen dalam rangka mendukung tugas Brigif, baik dalam operasi intelijen, operasi tempur, baik dalam pembinaan teritorial maupun operasi bantuan.
3. Awalnya untuk menjaga kegiatan kenegaraan

Pada awalnya, penugasan tontaikam ini lebih dominan untuk menjaga kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan.
Peleton ini sudah memiliki pengalaman dalam pengamanan, seperti KTT Non Blok 1992, APEC 1994, KTT OKI 1997, termasuk menjaga Ibu kota pada saat-saat kritis keamanan ketika berlangsung Pemilu dan Sidang Umum MPR 1998 serta Sidang Istemewa 1999.
4. Pengamanan Presiden AS George Bush
Selain itu terdapat satu tugas yang cukup memberikan pengalaman tersendiri bagi para personel Tontikam adalah pengamanan kedatangan Presiden AS George W. Bush ke Bogor.
Pengamanan orang nomor satu AS ini memang cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia pada saat itu.