Ali Kalora Cs Naik Turun Gunung Hindari Kejaran Satgas Tinombala, Ternyata Tak Sekuat Pendahulunya

Ali Kalora Cs naik turun gunung untuk hindari kejaran Satgas Tinombala, ini buktinya MIT tak sekuat pendahulunya, Kamis (3/12/2020).

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Musahadah
Kolase foto Surya.co.id/Tribunnews
Ali Kalora Cs naik turun gunung hindari kejaran Satgas Tinombala. 

Ali Kalora yang baru-batu ini diduga mendalangi pembantaian satu keluarga di Dusun St.2 Lewono, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi  memiliki banyak kelemahan. 

Meski demikian, Ali Kalora Cs hingga kini belum juga ditangkap.

Bahkan, Operasi Tinombala yangf telah berjalan hampir lima tahun belum berhasil menangkap pimpinan Mujahidin Indonesia Timur tersebut.

Ali Kalora menjadi pemimpin MIT sejak tahun 2016 menyusul ditangkapnya pentolan MIT, Basri alias Bagong pafa tahun 2016.

Di tahun yang sama, Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan aparat keamanan tahun 2016 lalu.

1. Tak mampu rekrut puluhan orang 

Ali Kalora (tengah) disebut-sebut sebagai pengganti Santoso, pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.
Ali Kalora (tengah) disebut-sebut sebagai pengganti Santoso, pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso. (Youtube.)

Dilansir dari BBC Indonesia, Ridlwan Habib, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia saat wawancara dengan BBC Indonesia pada Rabu (2/1/2019) menilai Ali Kalora tidak memiliki pengaruh sekuat Santoso, yang mampu merekrut puluhan orang.

Hal yang sama disampaikan Al Chaidar, pengamat terorisme serta staf pengajar di Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe. 

Al Chaidar meyakini Ali Kalora kini merupakan satu-satunya pemimpin MIT yang tersisa.

Sebagai pemimpin baru MIT, Ali Kalora disebutnya "tidak memiliki pengaruh yang kuat seperti Santoso".

"Karena sepanjang 2018, hanya menyisakan sekitar empat orang anggota, kemudian bertambah satu orang, sehingga menjadi lima orang," kata Chaidar.

Sementara itu pada Februari 2019, polisi menyebut ada tambahan satu orang anggota baru dalam kelompok Ali Kalora yakni anak kandung pimpinan terdahulu MIT, Santoso.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo pada Kamis (14/2/2019).

"Satgas berhasil mengidentifikasi satu orang DPO lagi yang ikut bergabung ke kelompok Ali Kalora, yaitu anak kandung Santoso," kata Dedi

Terkait perekrutan anak kandung Santoso, Dedi mengatakan hal itu masih dalam proses penelurusan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved