Pemburuan Teroris Ali Kalora

Ali Kalora, 4 Tahun Lolos Dari TNI Polri, Kapolri Instruksikan Kapolda Sulteng di Poso

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib mengatakan, kemampuan pimpinan MIT Ali Kalora berbeda dengan pendahulunya, Santoso.

Editor: Iksan Fauzi
KOMPAS.COM/ERNA DWI LIDIAWATI
DPO teroris Poso pimpinan Ali Kalora yang saat ini terus diburu. Sementara itu, ada beberapa kehebatan Ali Kalora hingga 4 tahun ini lolos dari Satgas Tinombala, karena itu Kapolri menginstruksikan kepada Kapolda Sulteng untuk tinggal di Poso. 

Ulin lari menyelamatkan diri ke Desa Lemban Tongoa.

Total ada empat anggota keluarga Ulin yang dibunuh.

Mereka adalah pasangan suami istri, anak, dan menantu.

Selain itu, ada enam rumah yang dibakar.

Warga sekitar dusun yang mengetahui kejadian tersebut melarikan diri ke Desa Lemban Tongoa karena takut.

Sementara itu, para pelaku mengambil 40 kilogram beras dan membakar kendaraan bermotor.

Ada sembilan KK atau sekitar 50 orang dari berbagai suku yang tinggal di lokasi tersebut.

Kepada saksi, polisi kemudian memperlihatkan foto para DPO teroris MIT, salah satunya Ali Kalora yang disebut sebagai pemimpin MIT.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso, saksi membenarkan foto tersebut.

"Saya luruskan, tidak ada gereja yang dibakar.

Bukan gereja. Hanya ada satu rumah yang kadang dipakai untuk melayani umat," kata Kapolda.

Pemimpin MIT sejak 2016

Ali Kalora (kiri) dan Santoso (kanan). Di artikel ini diulas masa lalu Ali Kalora saat memimpin MIT menggantikan Santoso
Ali Kalora (kiri) dan Santoso (kanan). Di artikel ini diulas masa lalu Ali Kalora saat memimpin MIT menggantikan Santoso (Kolase Istimewa/Tribun Manado dan youtube via Tribun Sumsel)

Ali Kalora menjadi pemimpin MIT sejak tahun 2016 menyusul ditangkapnya pentolan MIT, Basri alias Bagong, pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama, Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan aparat keamanan tahun 2016.

Dilansir dari BBC Indonesia, Ridlwan Habib, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia saat wawancara dengan BBC Indonesia pada Rabu (2/1/2019), menilai Ali Kalora tidak memiliki pengaruh sekuat Santoso, yang mampu merekrut puluhan orang.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved