Pemburuan Teroris Ali Kalora
Ali Kalora, 4 Tahun Lolos Dari TNI Polri, Kapolri Instruksikan Kapolda Sulteng di Poso
Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib mengatakan, kemampuan pimpinan MIT Ali Kalora berbeda dengan pendahulunya, Santoso.
SURYA.co.id - Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib mengatakan, kemampuan pimpinan MIT Ali Kalora berbeda dengan pendahulunya, Santoso
Kehebatan dari kemampuan Ali Kalora itu pun membuatnya bisa menghindari kejaran TNI dan Polri selama 4 tahun ini.
Ali Kalora menjadi pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menggantikan Basri alias Bagong, pada tahun 2016.
Di tahun yang sama, Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan aparat keamanan.
Menurut Ridlwan, Santoso memiliki kemampuan propaganda dan memiliki pengaruh untuk merekrut pengikut.
Baca juga: UPDATE Ali Kalora cs di Ujung Tanduk, Menyerah Atau Mati, Kini Diburu Kostrad, Marinir dan Tontaika
Baca juga: Ali Kalora Cs Diduga Sembunyi di Pegunungan Sigi: Satgas Tinombala Siap Memburu, Ini Kehebatannya
Baca juga: Kehebatan Pasukan Tontaikam yang Ikut Buru Ali Kalora Cs, Menjangkau Daerah Sulit Pakai Motor Trail
Sementara Ali Kalora, kata Ridlwan, "menyamar menjadi warga lokal".
Nama Ali Kalora kembali muncul setelah dua kali menghabisi nyawa warga sipil.

Terakhir, kelompok Ali Kalora memenggal 4 kepala warga sipil di Kabupaten Sigi di Dusun St.2 Lewono, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo pada Jumat (27/11/2020).
Untuk memberantas para teroris kelompok Ali Kalora hingga ke akar-akarnya, Kapolri Jenderal Idham Aziz pun memberi instruksi khusus kepada Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Abdul Rakhman Baso berkantor di Poso.
Adapun keunggulan Ali Kalora dari analisa para pengamat ada di artikel di bawah ini.
Peristiwa mengerikan ulah kelompok Ali Kalora
Sekretaris Desa Lemban Tongoa, Rifai, mengatakan, pada hari kejadian ada delapan orang yang tak dikenal mendatangi rumah Ulin pada Jumat pukul 09.00 Wita.
Mereka menyandera Ulin dan keluarganya.
Lalu, delapan orang tak dikenal itu membunuh korban Yasa dan Pino Nei.
Tiga orang pelaku membawa senjata api laras panjang dan dua senjata api genggam.