Cegah Pasokan Senjata KKB Papua, Polda Papua Barat Telusuri Penjualan Senjata Jaringan Filipina
Demi mencegah pasokan senjata untuk KKB Papua, Polisi terus melakukan penelusuran. Salah satunya adalah penjuala senjata jaringan Filipina
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Demi mencegah pasokan senjata untuk KKB Papua, Polisi terus melakukan penelusuran dan menangkap para penjual senjata api.
Kabar terbaru menyebutkan, Tim Khusus Polda Papua Tim Khusus Polda Papua Barat dalam beberapa pekan terakhir menangkap tiga tersangka pelaku perdagangan ilegal senjata api yang dikirim dari Filipina.
Baca juga: UPDATE Perburuan Anggota KKB Ali Kalora, Satgas Tinombala Cari Bojes & Azis yang Berubah Penampilan
Baca juga: Dana Desa Disunat KKB Papua untuk Beli Senjata dan Amunisi, Paulus Waterpauw Beber Aksi Keji Lainnya
Melansir dari Antara, tiga tersangka itu masing-masing berinisial RB, SM dan SK.
Dalam penangkapan ini, polisi mengamankan enam pucuk senjata api, 43 amunisi serta tiga buah magazen.
Barang bukti itu dikirim dari Manado ke Papua Barat melalui jalur transportasi laut.
Saat ini Polda Papua Barat sedang menelusuri kemungkinan adanya transaksi penjualan senjata api yang dilakukan jaringan Filipina tersebut kepada KKB Papua.
Kapolda Papua Barat Irjen Polisi Tornagogo Sihombing mengutarakan, satu dari tiga tersangka tersebut memiliki peran besar dalam kegiatan penyelundupan senjata api ke Papua Barat, yakni RB.
"Jadi Jaringan RB ini punya hubungan khusus dengan pelaku tindak kejahatan yang ada di Filipina.
Dari Filipina senjata masuk Indonesia melalui Manado, Sulawesi Utara," kata Tornagogo, Rabu (19/11/2020).
Selanjutnya, imbuh Tornagogo, dari Manado penyelundupan senjata api ke Papua Barat dilakukan melalui Sorong lalu ke Manokwari.
Diduga jaringan RB juga sudah masuk ke wilayah Papua melalui Kabupaten Nabire.
Kapolda menyebutkan bahwa tiga tersangka yang ditangkap secara bertahap sejak 3 November 2020 itu saat ini masih diamankan di Mapolda Papua Barat.
Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).
"Kami masih menggali informasi dari para tersangka, untuk memastikan apakah transaksi jual beli senjata api juga pernah dilakukan dengan KKB Papua atau belum. Kami masih dalami itu," katanya lagi.