Cegah Pasokan Senjata KKB Papua, Polda Papua Barat Telusuri Penjualan Senjata Jaringan Filipina

Demi mencegah pasokan senjata untuk KKB Papua, Polisi terus melakukan penelusuran. Salah satunya adalah penjuala senjata jaringan Filipina

Facebook TPNPB
Ilustrasi KKB Papua. Polisi terus melakukan penulusuran untuk mencegah pasokan senjata untuk KKB Papua. 

Ia pun mengimbau masyarakat tidak tergiur dengan bisnis atau perdagangan senjata api, meskipun keuntungannya sangat menggiurkan.

Karena hal itu dapat dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan termasuk KKB Papua.

"Ada juga di sini, katanya senjata api untuk mas kawin atau mahar pernikahan.

Untuk hal ini tolong masyarakat mempertimbangkan lagi karena ini sangat berbahaya dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan," kata Kapolda.

Ia menambahkan bahwa Polri sudah memiliki Satuan Tugas Nemangkawi.

Selain itu Polda Papua Barat pun sudah membentuk tim khusus untuk penanganan masalah separatis.

Keduanya terus berkolaborasi untuk mengungkap distribusi ilegal senjata api di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua.

Sosok 3 Tersangka Pemasok Senjata KKB Papua

Sebelumnya, Polisi juga berhasil mengamankan 3 tersangka yang menjadi pemasok senjata untuk KKB Papua.

Mereka adalah Bripka JH (35) yang merupakan oknum anggota Brimob, DC (39) yang merupakan ASN dan anggota Perbakin Nabire, dan FHS (39) mantan anggota TNI AD.

Tiga tersangka itu kini dikenakan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No 12 Tahun 1951.

Berikut rangkuman fakta selengkapnya dilansir dari Antara.

1. Barang bukti 3 pucuk senjata api

Ketiga tersangka beserta barang bukti berupa tiga pucuk senjata api, yakni jenis M16, M4, dan glock diamankan di Polda Papua untuk diproses lebih lanjut, kata Kapolda Papua dalam keterangan persnya, di Jayapura, Senin sore, didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.

2. Upah Rp 10 hingga Rp 30 juta

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved