Dana Desa Disunat KKB Papua untuk Beli Senjata dan Amunisi, Paulus Waterpauw Beber Aksi Keji Lainnya
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memberi tanggapan terkait permasalahan dana desa yang "disunat" KKB Papua. Beber aksi keji lainnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memberi tanggapan terkait permasalahan dana desa yang "disunat" oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Diketahui, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengakui kalau KKB Papua sering merampok dana desa untuk membeli senjata dan amunisi.
Pernyataan serupa ternyata juga diungkapkan oleh Kapolda Papua Paulus Waterpauw, Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: KABAR Terbaru 2 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Ditembak KKB Papua, Pratu Firdaus Dimakamkan
Baca juga: Sosok Pratu Firdaus Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Gugur Ditembak KKB Papua, 1 Prajurit Luka
Melansir dari Antara, Paulus Waterpauw menyebut hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) baru bagi TNI-Polri.
"Salah satu penyebabnya adalah dana desa yang dirampas oleh KKB Papua ini ketika dana ini sudah sampai ke kepala desa. Ini jadi PR kita juga" ucap Paulus.
Ia menjelaskan kondisi tersebut juga diperparah dugaan adanya oknum kepala desa yang diduga terlibat dalam dana desa.
Ia pun mengingatkan agar kepala desa juga tidak terlibat dalam hal tersebut.
"Ke depan, kepala desa atau kepala kampung untuk mempergunakan dana desa sebagaimana mestinya," kata Paulus.
Lebih lanjut, ia juga mengungkap aksi keji KKB Papua lainnya yakni kerap meracuni pikiran mahasiswa dan pelajar untuk bergabung.
"Tidak sedikit mereka merekrut mahasiswa atau pelajar dengan mendoktrin mereka membenturkan dengan negara tetapi kita selalu siap untuk memberikan edukasi pemahaman karena tugas Polri dan TNI adalah mengayomi masyarakat," ujar dia.
Sebelumnya, KKB Papua diduga kuat membiayai aksinya dengan memanfaatkan dana desa yang berasal dari pemerintah pusat.
Termasuk dana untuk pengadaan senjata guna melawan TNI-Polri.
Hal itu disampaikan Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni. Ia menyebut penyaluran dana desa ke daerah-daerah di wilayahnya rawan disalahgunakan.
Seperti dilansir dari Serambi News dalam artikel 'Bupati Intan Jaya: Kelompok Bersenjata di Papua Rampok Dana Desa untuk Beli Senjata