Berita Mojokerto
Google Maps Sesatkan Sopir Xenia, Mobil Tiba-tiba di Hutan Pacet Mojokerto di Malam Jumat, Merinding
Aplikasi Google Maps membuat sopir Daihatsu Xenia tersesat di hutan Pacet, Kabupaten Mojokerto di malam Jumat atau Kamis (12/11/2020).
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Aplikasi Google Maps membuat sopir Daihatsu Xenia tersesat di hutan Pacet, Kabupaten Mojokerto di malam Jumat atau Kamis (12/11/2020).
Sebuah mobil Daihatsu Xenia tiba-tiba berada di tegalan yang jauh dari pemukiman warga atau berjarak sekitar 1,5 kilometer dari besar.
Suryadi (31) selaku sopir mengaku mobilnya terjebak di kawasan hutan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Lokasi tepatnya, dia terjerembab di kawasan hutan dan tegal Air Terjun Canggu Pacet.
Akses jalan di sana penuh batu sehingga tidak memungkinkan dapat dilewati roda dua apalagi kendaraan roda empat.
Tak hanya itu, saat mobilnya terjebak di tegalan, kaca mobil ada yang mengetuk.
Namun, Suryadi tidak tahu siapa yang mengetuk kaca mobil tersebut.
Berikut pengakuan sopir asal Desa Nogorejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ini.
Suryadi mengaku mobil yang dikemudikan itu tiba-tiba tersesat di tegalan tepatnya di pinggir sungai dan area persawahan dan hutan Dusun Made, Pacet, pada Kamis malam (12/11/2020) kemarin.
Dia menceritakan saat itu seorang diri mengendarai mobil pulang bekerja dari Malang hendak pulang ke tempat tinggalnya di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.
Selama di perjalanan dia tidak merasakan keanehan ketika masuk ke gerbang tol Malang menuju Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB.
Kendaraannya melaju dalam kecepatan normal melintasi Jalan Tol Malang- Surabaya.
Dia menggunakan aplikasi Google Maps yang didengar melalui headset sebagai pemandu jalan.
"Saya mau pulang ke Surabaya kerena tidak paham jalan saya pakai Google Maps tapi nggak melihat Handphone cuma dengar pakai headset," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (13/11/2020).
Menurut dia, seharusnya jalur tol Malang terhubung sampai Surabaya.
Dalam kondisi sadar, tiba-tiba suara dari pemandu jalan aplikasi Google Maps itu menyuruhnya belok keluar ke pintu Tol Purwodadi, Pandaan.
"Ya saya ikuti, itu setelah jalan kaca mobil sebelah kiri ada yang mengetuk, nah di situ mulai saya merinding segala macam," terangnya.
Kemudian, perjalanan selama satu jam perasaannya kondisi jalan bagus tidak ketemu orang sama sekali.
"Saya sadar saat mobil tidak bisa dan di gas tetap gak jalan, saya turun menyalakan senter lho ternyata ini hutan tidak ada rumah sama sekali.
Ya saya ikuti suara dari Google Maps," bebernya.
Masih kata Suryadi, tidak sadar kalau jalan yang dilewatinya itu terjal penuh bebatuan.
Padahal, perasaannya kondisi jalan bagus bahkan kecepatan mobil sekitar 80 kilometer sampai 100 kilometer.
"Sebelum aku turun dan gas ya seperti jalan bagus dan jalannya lurus kanan kiri kabut.
Saya dari malang pukul 18.30 Wib dan di lokasi sekitar 20.30 Wib di lokasi sedangkan di dalam mobil sekitar satu jam," terangnya.
Jaka, seorang relawan yang membantu proses evakuasi mobil, mengatakan setelah menghentikan kendaraannya Suryadi berdiam diri di dalam mobil dan berupaya menghubungi orang terdekat namun tidak direspons.
Dia akhirnya menghubungi Suara Surabaya untuk meminta pertolongan.
Pihak Kepolisian Polsek Pacet bersama warga setempat dan relawan menuju ke lokasi kejadian mobil yang terjebak sekitar pukul 21.00 Wib.
Mobil dievakuasi dengan didorong bersama puluhan warga dan bantuan mobil 4x4.
"Mobil dievakuasi sekitar pukul 23.15 WIB," ucap Jaka.
Jaka menambahka korban mengalami trauma dan beristirahat di Aspol Polsek Pacet.
Korban tidak merasakan kejanggalan saat melewati kondisi jalan ekstrem di mana banyak batu.
"Pengakuan pengemudi mobil melaju kecepatan 80 kilometer sampai 100 kilometer dan baik-baik saja cuma memang dia bilang ada kabut pada kanan kiri jalan yang jaraknya 1,5 kilometer dari jalan raya," tandasnya.