Berita Sumenep
Di Madura Kakak Beradik Jalin Asmara Terlarang Hingga Melahirkan, di Manado Ibu dan Anak Inses
Kisah asmara kakak dan adik ipar, AD (24) dan YF (16) terbongkar saat membuang bayi laki-laki di belakang Puskesmas Gapura 18 September 2020 lalu.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Anas Miftakhudin
Bayi hasil hubungan gelap itu berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 2,8 kilogram, tinggi 47 cm dengan lingkar kepala 34 cm.
Pertama kali bayi tersebut ditemukan oleh Busiya dan Ibrahim warga setempat yang hendak mencari rumput, sekitar pukul 08.00 WIB.
Terungkapnya kasus tersebut berdasarkan laporan polisi A/15/IX/RES.1.24/2020/Jatim/Res Sumenep/Sek Gapura, tanggal 18 September 2020.
AKP Widiarti Sutioningtyas mengungkapkan, kedua tersangka ditangkap polisi di rumahnya tanpa perlawanan.
"Saat ini ada di Polres dan sedang menjalani proses pemeriksaan," katanya.

Mabuk, Ibu dan Anak Kandung Hubungan Badan
Kecintaan anak pada ibu atau sebaliknya, adalah hal lumrah sebagai wujud sayang anak terhadap orang tua. Namun yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara, malah kebablasan.
Ibu dan anak kandung yang tengah berhubungan badan diamankan di Polsek Maesa, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Perbuatan yang tak selayaknya dilakukan antara anak dan ibu ini terbongkar, Minggu (19/7/2020) malam.
Lebih tragis lagi, yang mengetahui hubungan inses itu adalah anak perempuan si ibu itu. Hubungan layaknya suami istri itu diduga sudah dilakukan beberapa kali.
Kapolsek Maesa, Kompol Elia Maramis, mengatakan sudah ada beberapa saksi yang diperiksa penyidik. Di antaranya anak perempuan ibu tersebut.
"Sesuai keterangan anak perempuan korban, dia sudah menyaksikan tiga kali ibu dan kakaknya berhubungan badan," kata Elia saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (20/7/2020) malam.
Hanya saja, anak perempuan itu tidak pernah melaporkan kejadian atau perbuatan asusila ibu dan kakaknya.
"Kejadian terakhir (hubungan badan) terbongkar pada Minggu malam," tutur Elia.
Kompol Elia, menjelaskan hubungan badan ini dilakukan suka sama suka.
"Jadi, pernyataan mereka bahwa melakukan saat mabuk, itu hanya mencari alasan pembenaran," terangnya.
Polisi saat memeriksa anak perempuan korban didampingi oleh tim perlindungan anak.