TGPF Tak Gentar Meski KKB Papua Tembak Bambang Purwoko dan Prajurit TNI, Berikut Update Faktanya
TGPF adalah tim yang bertugas menyelidiki kasus kebrutalan KKB Papua. Mereka tak gentar meski anggotanya baru saja ditembak KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Sementara tim yang berada di Jayapura hari ini juga melanjutkan tugas dengan bertemu sejumlah pihak, termasuk tokoh gereja.
3. Wajib pakai rompi dan helm anti peluru
Mamoto juga menegaskan bahwa seluruh anggota TGPF yang bertugas di Intan Jaya diharuskan menggunakan rompi dan helm anti peluru.
Tujuannya untuk memastikan agar semua anggota tim selamat dari serangan yang bisa mengancam jiwa mereka.
"Kami menggunakan rompi dan helm anti peluru karena ini daerah berbahaya.
Kita tidak pernah tahu kapan dan dari mana serangan akan datang, dan itu sudah menjadi SOP di daerah konflik seperti ini," ujar dia.
Sebelumnya, KKB Papua menembak seorang anggota TNI dan personel TGPF dari Universitas Gadjah Mada ( UGM).
Penembakan terjadi di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya Papua, Jumat (9/10/2020) pukul 15.30 WIT.
Sebenarnya, hari itu merupakan hari pertama Tim Gabungan Pencari Fakta yang dibentuk Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia bekerja.
Namun, mereka sudah diserang oleh pasukan KKB Papua.
Anggota TPGF yang tertembak bernama Bambang Purwoko. Dia dosen Universitas Gadjah Mada.
Sedangkan personel TNI anggota Satgas Apter Hitadipa bernama Sertu Faisal Akbar.
KKB Papua mengadang saat rombongan TGPF kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa setelah olah tempat kejadian perkara (TKP).
Seperti dilansir dari Wartakota dalam artikel 'KRONOLOGI Anggota TGPF Intan Jaya dan Anggota TNI Ditembak KKSB, Diserang Usai Olah TKP'
Bambang tertembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.